HARI ini kita masih merenungkan tentang Yesus sebagai roti hidup (Yohanes 6:35-40). Bacaan singkat ini penuh makna dan pesan. Apakah pesan yang dapat kita petik untuk kehidupan kita?
Yesus bersabda, “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6:35).
Roti merupakan makanan pokok bagi orang Yahudi yang mendengarkan sabda itu. Dia menyebut Diri-Nya sebagai makanan utama. Lalu, apa artinya bagi kita?
Pertama, Tuhan Yesus adalah sumber kehidupan yang utama, karena Dia adalah roti hidup. Tanpa Dia orang tidak bisa memperoleh kehidupan yang kekal.
Kedua, orang dapat menikmati roti itu dengan datang dan percaya kepada-Nya. Barang siapa melakukan hal itu, dia tidak akan lapar dan haus lagi. Artinya, Yesus memuaskan rasa lapar dan dahaga manusia satu kali untuk selamanya.
Ketiga, Yesus memberikan yang manusia rindukan.dalam jiwa dan hati terdalamnya. Dia menerima setiap hati yang datang kepada-Nya. “Barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang” (Yohanes 6:37).
Mengapa demikian? Karena Yesus datang untuk melaksanakan kehendak Dia yang mengutus-Nya (Yohanes 6:38). Apa itu kehendak-Nya? Supaya semua yang diberikan kepada-Nya selamat atau jangan hilang (Yohanes 6:39). Itu berarti menikmati hidup yang kekal, karena Yesus membangkitkannya pada akhir zaman (Yohanes 6:40).
Jadi, Yesus itu santapan rohani yang dapat memuaskan rasa lapar dan dahaga jiwa sekali untuk selamanya. Orang yang menyantap-Nya tidak perlu mencari lagi dari orang atau tempat yang lain. Santapan jiwa yang diberikan-Nya juga dapat memberikan kehidupan sampai kekal.
Apakah kita datang dan percaya kepada-Nya? Apakah kita telah menjadikan Yesus pusat hidup dan santapan utama jiwa kita?
Rabu, 17 April 2024
HWDSF
