URUSAN memulangkan para imigran gelap yang masuk diam-diam ke wilayah AS tanpa izin resmi ke negara asal rupanya menjadi isu penting dalam pemerintahan Presiden Barrack Obama. Menurut laporan CNN, dalam waktu dekat ini Washington akan mengirim pulang sedikitnya 266 ribu imigran gelap yang mayoritas berdarah Hispanik asal negara-negara Amerika Latin.
Program deportasi ini berlangsung dalam program bertitel Secure Communities. Namun berbeda dengan program repatriasi sebelumnya, kasus pemulangan paksa para penyelundup gelap yang ingin bermukim menetap tinggal di AS itu agak sensitif. Soalnya, sebagian para imigran gelap ini memiliki saudara atau kerabat dekat yang sudah resmi menjadi warga negara AS, sekalipun awalnya mereka adalah imigran dari Amerika Latin.
Berita deportasi para imigran gelap asal Amerika Latin ini menyeruak ke publik setelah muncul laporan dari Freedom of Information Act yang dilansir Fakultas Hukum Universitas California di Berkeley dan Fakultas Hukum Univeritas Benjamin N. Cardoso di New York.
Program pemulangan paksa para imigran gelap ini memancing reaksi sentimen kuat di kalangan masyarakat keturunan Hispanik di seluruh daratan AS. Namun otoritas imigrasi AS rupanya bergeming melakukan program ini.
Tahun lalu, otoritas imigrasi AS telah memulangkan paksa tak kurang 396 ribu imigran gelap dari beberapa negara.
AS beralasan berhak memulangkan mereka secara paksa, karena separuh dari jumlah itu adalah para kriminal. Namun tak bisa disangkal, era pemerintahan Presiden Obama telah mengirim pulang para imigran gelap dengan tingkat kenaikan sebesar 89%. “Pokoknya kami jalan terus dengan program ini,” kata John Morton dari Direktur Kantor Imigrasi dan Bea Cukai AS.