MUSIK, sebagaimana kita mengerti, adalah bahasa ‘komunikasi’ melalui media bebunyian yang sifatnya universal.
Semua orang dengan cakupan emosi dan citarasanya masing-masing menyukai musik, apa pun jenis musik tersebut.
Hal itu juga terjadi pada Lyla Novacek (Keri Russell) dan Louis Connell (Jonathan Rhys Meyers), pasangan muda yang sama-sama menggemari musik namun di jalur berbeda. Cinlok antar keduanya lalu melahirkan Evan Taylor (Freddie Highmore), bayi yang tak dikehendaki oleh ayah Lyla (William Sadler).
Karenanya, sejak kecil Evan lalu ‘dibuang’ dan diasingkan di sebuah panti asuhan di New York City.
Connecting the dots
Namun, darah seni musik mengalir kencang di jiwa anak kecil ini. Semua suara baginya adalah ‘musik’ dalam artian yang luas. Melodi indah yang terdengar di alam raya adalah musik alam yang selalu menggugah nalurinya untuk bermusik.
Citarasanya akan musik semakin diasah, ketika sekali waktu –usai melarikan diri dari panti asuhan—Evan bertemu dengan pengamen cilik dan kemudian gadis kecil yang berbakat musik.
Musik itu pula yang kemudian mengantar Evan sampai di tangan Maxwell “Wizard” Wallace (Robin Williams) yang kemudian dengan paksa mempekerjakannya sebagai ‘pengamen budak’.
Keberuntungan akhirnya mendatangi Evan, ketika unjuk kebolehannya memainkan partitur musik mampu memukau para musisi yang tergabung di kelompok The New York Philarmonic Orchestra. Peluang naik panggung pun terbuka lebar baginya.
Kebetulan saat itu, Lyla juga baru saja manggung bersama kelompok orkestra tersebut. Pada saat yang sama pula, Louis tengah berada di New York. Ia berada di situ, usai naik pentas dan sejenak ingin mencari udara segar di luaran.
Tak sengaja, matanya lalu terpaku pada pertunjukan August Rush dengan bintang utama musisi cilik yang baru saja memukaunya di sebuah pelataran terbuka di New York City.
Happy ending mengakhiri film lawas dengan titel August Rush ini.
Meski unggul di sinematografi dengan permainan watak yang sangat bagus oleh Freddie Highmore, namun August Rush yang dirilis tahun 2007 tidak terlalu sukses di pasaran. Mestinya, tampilnya aktor berkelas alm. Robin Williams mampu mendongkrak popularitas film ini. Tapi, nyatanya August Rush itu juga tidak sukses sebagai film laris di bioskop.
Memanglah, kadang film bagus tidak selalu sukses meraup ketenaran di panggung pentas bioskop.
