Bantuan Kaki Palsu bagi Kaum Difabel Onoboi Keuskupan Atambua

0
406 views
Karya kemanusiaan para suster FJCM untuk kaum difabel di Panti RehabilitasiPanti Rehabilitasi FCJM, Onoboi, Atambua Belu, NTT,. (Romo Kris Fallo)

YAYASAN Puspadi merupakan salah satu yayasan di Bali. Pada hari Rabu 27 Oktober 2016, dan bekerjasama dengan para suster di Panti Rehabilitasi FCJM, Onoboi, Atambua Belu, NTT, mereka memberi bantuan kaki palsu dan dan brist (kaki besi) gratis bagi kaum difabel di Atambua, Belu, NTT.

Yayasan Puspadi merupakan  yayasan  dengan program utama yakni membuat alat bantu kaki untuk membantu orang-orang cacat. Dengan difasilitasi oleh para suster FCJM, mereka datang, mengukurnya sendiri, memproduksinya, serta mengenakannya atau memasang sendiri pula kepada kaum difabel.

Sekitar 40-an kaum difabel  datang dari berbagai daerah di tiga kabupaten yakni  Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU), serta Kabupaten Malaka. Mereka datang untuk  mengambil bagian dalam program bantuan kaki palsu ini.

Salah satu penyandang difabilitas penerima bantuan. (Romo Kris Fallo)
Salah satu penyandang difabilitas penerima bantuan. (Romo Kris Fallo)

“Sejak 2015  lalu, saya mengalami kecelakaan sehingga kaki saya harus diamputasi. Sejak itu,  hidup  saya  menderita. Kini,  saya bisa bersyukur karena bisa mendapatkan kaki palsu ini sehingga  saya tidak perlu lagi mengenakan tongkat. Lumayan, meski perlu penyesuaian. Saya perlu latihan sehingga saya harus bisa menjadi terbiasa menggunakan kaki palsu ini,” kata Camilus Rua, yang baru saja menerima bantuan kaki palsu.

Antusias

Berdasarkan pantauan penulis, para penderita difabel yang menerima bantuan kaki palsu ini sangat antusias menanggapi program ini. Mereka merasa gembira karena ternyata program ini sungguh membantu hingga kini  mereka bisa lebih mudah berjalan dan lebih mudah melakukan aktivitas layaknya orang normal pada umumnya.

“Program ini  membantu para difabel . Harapan saya, setelah mereka bisa mendapatkannya, semoga bantuan cuma-Cuma itu bisa digunakan dengan baik, dijaga  sehingga bisa awet dipakai,” kata Sr. Ludovika FCJM, pimpinan tarekat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here