HARI Sabtu siang tanggal 19 Agustus 2023 terjadi kemeriahan di halaman Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.
Kehebohan juga terjadi di sepanjang Jalan Raya Cangkringan, persis di depan Kapanewon (Kecamatan) Pakem.
Hari Sabtu jelang siang yang teramat panas itu terjadi festival barisan para bregodo (prajurit keraton) berbaris rapi melintas di jalanan menuju halaman kantor kecamatan.
Yang menarik adalah para bregodo itu semuanya wedok. Alias perempuan kabeh.
Cakep karena paduan warna busana dan kaos kaki yang serba ngrejreng
Cakep-cakep. Karena mereka memakai kostum busana ngejreng biru super cerah. Betis-betis indah para bregodo wedok ini dibalut indah dengan kaus kaki panjang warna putih.
Maka menjadi nampak ngejreng sekali karena dipadu-padankan dengan busana baju warna biru laut tua yang juga mencorot warnanya.
Dalam satu komando seorang komandan lanang, barisan para bregodo wedok ini meluncur dari arah jalan raya Cangkringan setelah sebelumnya melakukan pemanasan barisan di sebuah lahan kosong – mungkin itu pasar atau terminal sebelum akhirnya masuk ke halaman Kapanewon (Kecamatan) Pakem.
Sarapan enak di Resto Morolejar
Saya beruntung sekali di hari Sabtu jelang siang itu. Usai makan enak dan sangat kenyang di Resto “Morolejar” dengan menu serba masakan ikan dan sayuran, saya tanpa sengaja menemukan “berita dari langit”: festival barisan para bregodo keraton.
Pesta rakyat tujuh belasan
Digelar oleh Pemda Kecamatan Pakem dalam rangka pesta rakyat tujuh belasan; seiring dengan pesta nasional HUT ke-78 Republik Indonesia.
Pesta rakyat di mana pun di seluruh wilayah tanahair Indonesia selalu penuh atmosfir sukacita. Sebagai pendatang dadakan dan ujug-ujug ikut kumpul di tengah kerumunan ratusan orang dan penonton, saya pun asyik mendokumentasikan pemandangan menarik ini.
Juga tidak tanggung-tanggung. Berdiri nangkring di atas sebuah bis beton di pinggiran jalan. Lalu duduk manis bersama ibu-ibu di barisan depan; persis di bawah meja para juri terhormat.
Kredit: Titch TV/Mathias Hariyadi.
