Belajar untuk Berbagi dan Tidak Serakah

0
1,968 views

“Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita”

BACAAN :
Yes 5:1-7; Mzm 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp 4:6-9; Mat 21:33-43

RENUNGAN :
Lewat alegori ini Yesus menggugah para penggarap kebun anggur guna menyadari tanggungjawab dan batas kewenangan mereka. Mereka sesungguhnya diminta oleh pemilik kebun anggur menggarap, memelihara, menjaga kebun anggur miliknya.

Namun para penggarap itu berlaku serakah, mulai berlaku di luar batas kewenangan mereka, yakni merebut kebun anggur itu menjadi milik mereka sendiri. Mereka membunuh mulai dari utusan pemilik kebun anggur hingga anak kesayangannya sendiri. Begitu, mereka membuat suatu kejahatan mahabesar.

Kecenderungan serakah itu ada dalam diri setiap orang . Kalau kita tidak mampu mengatasinya kecenderungan serakah itu yang akan menguasai kita dan memaksa kita untuk memiliki sesuatu tanpa batas.

Ia akan membentuk kita menjadi manusia yang tidak pernah merasa puas, tidak pernah merasa cukup, tidak pernah mampu mensyukuri apa yang kita miliki bahkan membuat kita dengan mudah mengorbankan nyawa orang lain.

Jika begitu, kita tidak lebih baik dari para penggarap kebun anggur dalam alegori ini. Lalu? Sadarilah tanggungjawab dan batas kewenangan serta jangan serakah!

KONTEMPLASI :
Pandanglah nasib orang yang dikuasai oleh keserakahan. Lihatlah reaksi Yesus berhadapan dengannya. Rasakan rekasi batinmu….berdoalah agar Anda selalu bersikap sederhana dan tidak serakah….

DOA :
Yesus yang baik. Bantulah aku mengubah kecenderungan sikap serakah dalam diriku menjadi sikap berbagi. Amin.

MISI :
Hari ini aku akan berbagi rejeki yang kuperoleh dengan sesamaku yang paling membutuhkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here