Bila Pemuka Agama Gagal Fokus

0
167 views
Ilustrasi - Mencoba fokus by Tony Zambito

GAGAL fokus bisa menjangkiti siapa saja, termasuk para pemuka agama. Itulah salah satu peringatan penting yang bisa orang gali dari injil hari (Markus 7:1-13).

Berawal dari pertanyaan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus. “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” (Markus 7:5).

Jawaban Yesus dilandasi nubuat nabi Yesaya yang menegaskan adanya orang yang memuliakan Tuhan hanya dengan mulutnya, sementara hatinya jauh dari Tuhan (Markus 7:6). Itulah yang tampak dalam kehidupan orang Farisi dan ahli Taurat itu.

Para penanya yang membela tradisi di atas hukum Tuhan itu gagal fokus. Mereka mengabaikan yang utama, yakni hukum Tuhan (kasihilah Tuhan Allahmu dan sesamamu manusia) demi memenuhi adat istiadat bikinan mereka sendiri (Markus 7:10-13).

Yesus mengatakan bahwa kaum Farisi dan ahli Taurat yang bertanya itu munafik. Bukan hanya mulutnya tidak sesuai dengan hatinya. Mereka juga mempraktikkan kesalehan yang tanpa dijiwai ketaatan kepada Tuhan dan hukum-Nya. Mereka mengutamakan aturan buatan manusia di atas hukum Tuhan (Markus 7:7-8).

Gagal fokus pada hukum dan ajaran Tuhan bisa mengarah kepada sikap munafik. Karena itu, injil hari memberikan minimal dua peringatan.

Pertama, waspada terhadap kemunafikan. Artinya, tidak mengutamakan hal-hal lahiriah yang tidak mendasar dan mengabaikan yang terpenting. Hendaknya orang memusatkan hatinya pada Tuhan.

Kedua, hati-hati terhadap tradisi dan adat istiadat buatan manusia. Orang sering mengandalkan diri sendiri dalam menilai hidup yang benar. Menjadikan dirinya pusat dan patokan serta mengabaikan Tuhan. Ini bisa jatuh dalam relativisme.

Selasa, 6 Februari 2024
Alherwanta O.Carm
Peringatan Santo Paulus Miki, dkk., martir Jepang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here