“Dalam Luka-Mu, Sembuhkanlah Luka Kami.”

0
194 views

Jumat Agung memiliki banyak kekayaan rohani. Hari ini, Gereja merayakan satu ibadah istimewa, yakni penghormatan salib. Di sana, Tuhan Yesus menderita sengsara dan wafat.

Tidak ada perayaan ekaristi atau misa. Jadi, tidak ada intensi misa. Sayangnya, banyak umat Katolik bertanya, “Nanti misa Jumat Agungnya jam berapa?”

0Ini salah paham yang perlu dikoreksi.

Ibadah Jumat Agung berpusat pada Salib Tuhan kita Yesus Kristus. Orang perlu merenungkannya. Salib tidak dapat dilepaskan dari luka-luka Tuhan Yesus.

Mereka yang menyaksikan film “The Passion of the Christ” dapat melihat luka-luka Yesus yang amat memedihkan. Banyak yang meneteskan air mata tatkala menyaksikan film itu.

Pertanyaannya, apakah makna dari luka-luka Yesus itu? Nabi Yesaya mewartakan tentang hamba Allah yang menderita, “Derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 52:5).

Yesus, Sang Hamba Allah itu menanggung luka agar kita disembuhkan dari dosa-dosa kita. “Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yesaya 52:6). Luka-luka Tuhan Yesus itu menyembuhkan. Ini ironi yang mengandung makna rohani mendalam sekali.

Umumnya, orang yang dilukai cenderung membalas melukai. Itu spontan dan seakan-akan manusiawi. Balas dendam sering lebih kuat dan cepat daripada pengampunan. Karena itulah, hidup manusia pada umumnya membawa luka-luka. Sebagian tidak tersembuhkan hingga akhir hayat.

Dengan kemampuannya sendiri manusia tidak dapat menyembuhkan luka-lukanya. Psikologi pun tidak secara sempurna dapat menyembuhkan luka batin. Hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan luka-luka manusia. Maka, marilah berdoa, “Tuhan Yesus, dalam luka-luka-Mu, sembuhkanlah luka kami!”

Jumat, 29 Maret 2024
Albherwanta, O.Carm.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here