FILM bagus bertitel The Two Popes disambut positif oleh para penggemar film. Ini merupakan karya artistik yang mengagumkan.
Film ini bisa dibilang perpaduan antara arsip dokumenter tentang Vatikan dan kisah fiksi yang mencoba “mereka-reka” apa yang terjadi di antara potongan banyak fakta yang ada.
Plus ada pemanis yang kemudian harus ditambahkan untuk membuat film tersebut menjadi tontonan menarik bagi banyak kalangan.
Layak ditonton dengan catatan
Untuk umat Katolik, film ini bukan wajib tonton, tapi asyik kalau ditonton.
Hanya perlu diingat, ini merupakan film yang dikategorikan fiksi, bukan dokumenter. Maka penting dimaklumi ada hal-hal yang hanya imajinasi pembuat film, bahkan ada hal yang bertentangan dengan fakta.
Setting film ini sebagian besar terjadi di Kapel Sistina, Vatikan. Tentunya tidak boleh melakukan syuting film fiksi di Kapel tempat pemilihan paus tersebut. Karenanya, produsen lalu membuat Kapel Sistina tiruan yang diklaim hampir persis aslinya – hanya lebih besar sekitar 2-5cm.
Lokasi setting penggalan lain juga tidak persis di tempat yang disebut dalam cerita, kecuali seminari pertama Paus Fransiskus belajar sebagai calon frater di Argentina.
Fakta dan fiksi
Selain lokasi film, yang lebih penting dilihat adalah isi ceritanya: mana yang fakta, mana yang fiksi?
Mari kita lihat dulu fakta yang diceritakan dalam layar lebar tersebut.
Paus Fransiskus merupakan pilihan kedua pada Konklaf tahun 2005.
Pada saat Konklaf alias ‘pilpa’ – pemilihan paus – tahun 2005, dalam putaran menjelang ‘final’, Paus Fransiskus menjadi runner up dengan mengantongi 40 suara berbanding Paus Benediktus yang mendapat 72 suara.
Sesuai aturan, Paus terpilih harus memperoleh minimal 77 suara, maka perlu diadakan pemilihan satu putaran lagi. Waktu jeda, Paus Fransiskus melobi Kardinal yang memilih dia agar mengalihkan suara ke Paus Benediktus.
Paus Fransiskus terkenal di kalangan para uskup Amerika Latin karena karya pastoralnya di Argentina. Kemudian pada sinode 2001, namanya mencuat karena saat itu dia sukses menggantikan tugas Kardinal Edward Egan yang mendadak harus balik ke New York karena terjadi bencana 9/11.
Paus Fransiskus menulis surat pengunduran diri sebagai Uskup.
Paus Fransiskus memutuskan mundur, bukan karena alasan macam-macam tapi sebagai Uskup yang sudah berusia 75 tahun, dia wajib menulis surat pengunduran diri ke Dewan Kardinal.
Paus mungkin akan segera menetapkan pengganti atau meminta perpanjangan sementara kalau proses pencarian belum selesai. Paus Fransiskus waktu itu malah sudah menyiapkan rumah ‘pensiun’nya.
Paus Benediktus suka minum Fanta.
Rupanya benar bahwa minuman favorit Paus Benediktus adalah Fanta. Hal ini diakui oleh juru bicara kepausan Pastor Tim Finigan pada tahun 2010. P
astor Tim mengatakan bahwa Paus Benediktus tiap hari menghabiskan 3-4 kaleng Fanta. Pastor Tim menduga kesukaan Paus Benediktus akan Fanta, mungkin karena minuman soda ini awalnya berasal dari Jerman.
Kasus penculikan dan penyiksaan pastor Jesuit di Argentina.
Penculikan dan penyiksaan terhadap Pastor Francisco Jalics dan Pastor Orlando Yorio pada tahun 1976 memang benar terjadi.
Saat itu Paus Fransiskus menjadi Provinsial Jesuit Argentina dan Urugugay. Sebagai Provinsial, “Paus Fransiskus” yang waktu itu masih bernama Pastor Jorge Bergoglio meminta keduanya untuk menarik diri dari karya sosial mereka di pemukiman kumuh demi keselamatan mereka.
Tetapi keduanya menolak dan akhirnya ditangkap oleh junta militer saat itu.
Pastor Bergoglio mencoba membebaskan mereka tetapi tidak berhasil. Ketika akhirnya lepas dari tahanan, Pastor Orlando Yorio menuduh Provinsia Jesuit ini tidak melindungi mereka saat itu.
Pastor ini memiig tidak berdamai dengan Provinsial SJ Pastor Bergoglio sampai akhir hidupnya. Sedangkan Pastor Fransisco Jalics telah melakukan rekonsiliasi dengan Pastor Bergoglio saat kemudian mantan pemimpin Jesuit untuk Provinsi SJ Argentina dan Uruguay ini telah menjadi Uskup.
Paus Fransiskus ditugaskan di Cordoba setelah selesai sebagai Provincial Jesuit Argentina.
Selama dua tahun lamanya, Pastor Bergolio dipindahkan ke daerah terpencil di Cordoba dimana dia melakukan refleksi mendalam sambil melakukan tugas pastoral di sana. Di Cordoba lah dia mendapatkan ‘pencerahan’ hidup sederhana yang diterapkannya selama menjadi Uskup dan Paus saat ini.
Asisten pribadi Paus Benediktus mencuri dokumen Vatikan.
Kasus pencurian dokumen pribadi dan dokumen kantor memang benar terjadi.
Paolo Gabriele yang merupakan asisten pribadi Paus Benediktus sejak tahun 2007 ternyata mengambil arsip-arsip komunikasi Paus dengan beberapa pejabat Vatikan dan memberikannya kepada Gianluggi Nuzzi, seorang jurnalis Italia.
Kasus ini dikenal dengan istilah Viki-leaks. Paus Benediktus kemudian memberi pengampunan kepada Paolo Gabriele yang dihukum penjara 18 bulan.
Paus Fransiskus menelpon Paus Benediktus setelah terpilih sebagai Paus.
Ketika terpilih dan sebelum diumumkan ke umat yang menunggu di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus memang menelpon Paus Benediktus.
Hanya kalau di dalam film dikisahkan telpon tersebut tidak tersambung, dalam kenyataannya keduanya sempat berbincang sejenak.
Paus Benediktus sangat terharu dengan tindakan Paus Fransiskus tersebut.
Paus Fransiskus merupakan fans tim sepak bola San Lorenzo.
Kecintaan Paus Fransiskus terhadap sepakbola telah diketahui umum. Klub favoritnya sejak muda adalah San Lorenzo.
Sedangkan Paus Benediktus bukan orang yang suka akan olahraga. Hobinya yang terkenal adalah main piano. Hal ini juga ditampilkan dalam film tersebut.
Nah, yang berikut ini pelurusan fiksi.
Informasi ini ada baiknya disampaikan ke sanak keluarga dan teman yang ikut menonton, supaya sejarah tidak terdistorsi oleh film ini.
Paus Fransiskus tidak pernah ke Vatikan membicarakan pengunduran dirinya sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Maka semua pembicaraan mendalam dengan Paus Benediktus XVI terjadi setelah pengangkatannya sebagai Paus, bukan sebelumnya.
Paus Benediktus yang memberhentikan Pastor Marcial Maciel Degollado.
Dalam film The Two Pope ada adegan Paus Fransiskus mengkritik ketidaktegasan Paus Benediktus menangani kasus Pastor Marcial yang terbukti sebagai predator seksual.
Faktanya adalah kasus tersebut mencuat pada era Paus Johanes Paulus II dan Paus Benediktus yang membebastugaskan Pastor Marcial.
Paus Benediktus tidak memberitahu pengunduran dirinya kepada Paus Fransiskus.
Menurut beberapa ahli sejarah Vatikan, besar kemungkinan cerita di mana Paus Benediktus curhat akan mengundurkan diri kepada Paus Fransiskus tidak terjadi.
Paus Benediktus mengambil sendiri keputusan tersebut dan hanya menginformasikan kepada sekretaris pribadi Mgr. Georg Ganswein, saudaranya yang juga menjadi imam, Pastor Georg Ratzinger, dan Ketua Dewan Kardinal yakni Kardinal Angelo Sodano.
Maka diskusi hangat di mana Paus Fransiskus tidak setuju rencana pengunduran diri Paus Benediktus juga tidak terjadi.
Demikian sekilas cek and ricek fakta dan fiksi film The Two Popes.
Bagi yang belum menonton, film ini sangat layak untuk dilihat. Tidak hanya memberi pencerahan, tetapi juga mengundang senyum dan tawa.
Hal yang sangat penting di saat terjadi ketegangan dan perselisihan di dunia.