Bacaan 1: Kej 2:4b-9. 15-17
Injil: Mrk 7:14-23
Orang bijak mengatakan, hidup adalah pilihan. Ada banyak hal yang bisa dipilih sejak bangun pagi saat menjalani hari.
Ada pilihan mudah dan sulit, ada pilihan yang baik namun juga ada pilihan hidup tidak baik.
Setiap pilihan akan membentuk kehidupanmu. Kualitas hidup dibentuk oleh kualitas pilihan dan keputusanmu. Sehingga penting bagi seseorang untuk memiliki tujuan hidup, yang tentunya berbeda satu dengan yang lainnya.
Hati akan menjadi penentu kemana arah tujuan hidupmu.
Ada orang menjadi bijaksana karena ia rendah hati. Sebaliknya ada orang yang menjadi sombong, dendam serta sikap negatif lainnya karena ia tinggi hati. Sehingga hati bisa memiliki dua sisi berbeda, yaitu menjadikan berguna atau malah merugikan.
Hati bagaikan sebuah pisau yang bisa membantu ibu-ibu di dapur dan juga bisa membantu seseorang untuk membunuh.
Tuhan Yesus bersabda,
“Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya,* tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.
Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.”
Dari hati seseorang mestinya timbul sesuatu yang baik namun nyatanya juga bisa muncul segala sesuatu yang buruk dan merugikan bagi kehidupan seseorang.
Saat menempatkan manusia pertama di Taman Eden, Allah telah memberikan hati manusia agar mampu membedakan hal yang baik dan buruk. Mengelola hati secara bijak dan menuruti perintah-Nya agar tetap hidup bersama-Nya.
Allah menyediakan segala pohon di taman itu boleh dimakan buahnya kecuali pohon yang ditempatkan di bagian tengah,
“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Pesan hari ini
Mengelola hati dengan bijak untuk menentukan arah hidupmu. Sebab dari hati bisa muncul dua sisi yang berlawanan, yaitu baik dan buruk.
“Kualitas hidupmu pada akhirnya dibentuk oleh kualitas pilihan dan keputusanmu.”
