Iman “Out of the Box”

0
774 views
Ilustrasi - Berpikir out of the box. (Ilustrasi)

Bacaan 1: Yes 35:1 – 10
Injil: Luk 5:17 – 26

BERPIKIR “Out of the Box”, pertama kali diperkenalkan Henry Ernest Dudeney, ahli matematika asal Inggris, dalam sebuah teka-teki yang dia ciptakan.

Di dunia yang keras, orang tidak bisa menjadi orang biasa-biasa saja. Perlu sesuatu yang berbeda, alm. Bob Sadino, Ahok, Mark Zuckerberg dan Bill Gates adalah segelintir orang yang berpikir dan bertindak secara “out of the box”.

Perlu keberanian dan kreatif, untuk bisa bertindak secara “out of the box”. Dengan berpikir kreatif, maka lebih mudah memutuskan sesuatu secara cepat, berbeda dengan yang lain namun rasional.

Hal ini pulalah yang menginspirasi sekelompok pemuda, saat mengusung temannya yang lumpuh agar disembuhkan oleh Tuhan Yesus.

Dengan situasi yang sangat padat, maka mustahil temannya yang lumpuh dapat giliran untuk disembuhkan.

Mereka datang dari jauh, berpikir berani dan kreatif sehingga cepat mengambil keputusan yang rasional untuk naik ke atap, menjebolnya dan menurunkan temannya yang lumpuh.

Kuatnya solidaritas antar teman dan iman akan Yesus tampak dari tindakan mereka.

Iman “out of the box” mereka mendapat tanggapan yang mengejutkan, baik untuk mereka juga para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang ada disitu.

“Hai saudara, dosamu sudah diampuni,” sabda-Nya.

Yesus menunjukkan kuasa ilahi-Nya seperti yang digambarkan dalam Kitab Daniel tentang Anak Manusia. Mereka tidak hanya mendapatkan kesembuhan namun juga pengampunan dosa (orang Yahudi menganggp lumpuh adalah karena kutukan dosa).

Ini adalah satu-satunya kisah dalam injil, di mana seorang dewasa disembuhkan berkat iman orang lain.

Nabi Yesaya berbicara tentang pengharapan akan umat yang diselamatkan dan mendapat kehidupan penuh damai serta sukacita.

Hal ini, menunjukkan pembalikan atas kutukan terhadap tanah yang telah Allah berikan.

Karena Allah akan datang menyelamatkan bangsa Israel maka mereka diminta ‘kuat dan teguh’ dalam iman.

Kata yang sama dipakai Tuhan kepada Yosua saat akan masuk ke Tanah Terjanji. Dengan demikian umat diimbau meneladani Yosua.

Akan ada suka cita sempurna dan penuh kedamaian karena Allah telah membebaskan kita dari belenggu dosa mematikan.

Betapa berartinya pembebasan itu bagi kita, sepatutnyalah memuji Dia.

Pesan hari ini

Hidup di dunia yang keras perlu keberanian, kreatif, berpikir cepat, rasional serta berbeda dari yang lainnya. Iman dari teman kadang diperlukan untuk mendapatkan pengampunan.

Dari situ orang akan mendapatkan tanggapan yang mengejutkan dari Allah serta sukacita yang sempurna.

“Percaya diri adalah pakaian terbaik. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here