Kali Jodo Riwayatmu Kini

0
434 views
Taman Kali Jodo (Ist)

Puncta 02.06.23
Jumat Biasa VIII
Markus 11: 11-26

KETIKA Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok merelokasi pemukiman warga di Kali Jodo, dia ditentang keras oleh beberapa pihak.

Wilayah itu adalah area terbuka hijau yang tidak boleh ada hunian. Kali Jodo dulunya juga dikenal rawan prostitusi dan judi. Banyak orang punya kepentingan di situ.

Maka tindakan gubernur ditentang dan diprotes banyak pihak. Ahok ingin mengembalikan kawasan itu sebagai ruang terbuka hijau dan akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Niat baik akan selalu menghadapi tantangan.

Kehadiran Yesus tidak jarang menjadi ancaman bagi beberapa orang atau kelompok. Yesus hadir untuk meluruskan praktik-praktik hidup yang melenceng.

Kedatangan-Nya tidak hanya untuk menyembuhkan orang sakit, membuat mukjizat, mengajar orang banyak. Tetapi juga mengkritisi praktek hidup yang tidak benar.

Pohon ara yang seharusnya memberikan buah, namun ternyata tidak menghasilkan apa-apa dikutuk-Nya.

Orang-orang yang berjualan di Bait Allah diusir-Nya karena mereka memanipulasi fungsi rumah doa menjadi tempat transaksional, mencari keuntungan pribadi.

Tindakan Yesus itu pasti tidak disukai oleh mereka yang memperoleh manfaat dari kegiatan bisnis di Bait Suci. Para pedagang dan kantor money changer pasti tidak terima dengan pengusiran ini.

Bahkan pengurus atau penguasa Bait Suci seperti imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat yang punya previlegi di tempat itu meradang dengan tindakan Yesus yang melampaui kewenangan mereka.

Yesus ingin mengembalikan roh Bait Suci sebagai tempat doa bagi segala bangsa, bukan tempat berjualan dan mencari keuntungan material.

Ia berkata, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun.”

Tidak hanya para pedagang yang ingin cari untung, tetapi para pemangku agama seperti imam-imam kepala dan ahli Taurat ikut terusik oleh tindakan Yesus.

Mereka tidak lagi mendapatkan pajak keuntungan dari Bait Suci. Kekuasaan mereka mengatur Bait Suci dipreteli. Maka mereka berusaha membinasakan Yesus.

Tetapi Yesus bertindak tegas. Dasarnya adalah percaya kepada Allah. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Percayalah kepada Allah.”

Dengan percaya, apa yang diyakini itu akan terjadi. Yesus menasehati murid-murid-Nya, “Apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya.”

Akan selalu ada pro-kontra atas tindakan kita. Orang yang tidak suka dan terganggu kepentingannya akan berusaha menghadang.

Niat baik tidak selalu bisa memuaskan semua orang. Tetapi jika kita percaya, gunung sebesar apapun akan tunduk pada kita.

Mari tetap konsisten berjuang demi kebenaran.

Pergi ke Cawas singgah di Bukit Cinta,
Ke Marganingsih ziarah ke gua Maria.
Pembenci akan mencari kesalahan kita,
Dia menggali lubang agar jatuh binasa.

Cawas, tetap melayani walau dibenci…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here