Keindahan Doa “Salam Maria”: Arti kata “Tuhan Sertamu” (3)

1
6,249 views

ATRIBUT kedua yang dikenalan untuk Maria adalah Tuhan sertamu. Dengan atribut itu mau diungkapkan bahwa Tuhan ada di samping Maria dan bersama Maria.

Dalam Kitab Keluaran, ketika keluar dari perbudakan Mesir, Bangsa Israel bukanlah apa-apa. Mereka hanya bangsa yang lemah dan selalu diperas, diinjak-injak harkat dan martabatnya oleh Bangsa Mesir. Maka dari itu bisa kita bayangkan bahaya dan kesulitan yang dialami oleh Israel ketika Firaun merubah sikapnya. Firaun tidak rela kalau Bangsa Israel lepas dari cengkramannya, maka Firaun mengutus pasukan berkudanya untuk mengejar Bangsa Israel. Terlebih lagi jalan yang dilalui Bangsa Israel bukanlah jalan yang mudah untuk dilalui, yaitu padang gurun yang tandus dan kejam, apalagi untuk orang-orang tua, anak-anak dan hewan. Kesulitan dan kebuntuan datang silih berganti dialami oleh Bangsa Israel, misalnya: kelaparan, kehausan, laut merah yang terbentang luas, dan juga tentunya tentara dan pasukan Firaun yang semakin mendekat. Semua kesulitan itu membuat Bangsa Israel semakin tak berdaya.

Di dalam situasi tidak berdaya dan seolah tidak ada jalan keluar itu, ada satu hal yang membalikan keadaan, yaitu Allah yang MENYERTAI BANGSA ISRAEL, bahkan dengan cara cara yang ajaib. Mulai dari teluh dan kutuk yang dijatuhkan kepada Firaun dan orang-orang sebangsanya, tiang awam ketika Israel kepanasan, manna dan burung puyuh ketika Bangsa Israel kelaparan dan air segar di Meriba ketika mereka kehausan, sampai terbelahnya laut merah ketika mereka betul betul terhimpit oleh musuh.

Dari kisah di atas, kita bisa memahami bahwa penyertaan Allah kepada manusia merupakan berkat yang sangat luar biasa. Pernyertaan Allah membuat hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Pernyertaan Allah pula yang memecahkan segala kebuntuan yang dialami oleh manusia.

Di dalam bagian lain dalam Kitab Suci, misalnya dalam Kitab Hakim-Hakim, Raja-Raja, Joshua sampai para nabi, sering kali tokoh-tokohnya mengalami ketakutan dan kebuntuan dalam menjalani tugasnya sebagai orang pilihan Allah. Namun lagi-lagi Allah selalu berfirman kepada mereka : “Jangan takut, Aku menyertai engkau”.

Dalam Kitab Perjanjian Baru, Yesus juga disebut sebagai IMANUEL, yang artinya TUHAN BESERTA KITA. Ternyata Allah bukan hanya beserta Bangsa Israel, atau pun beserta Maria saja, tetapi juga beserta kita, menemani hidup kita, ada di tengah-tengah kita. Dalam diri Yesus, Sang Imanuel, kita manusia yang sering kali takut, menyerah dan tak berdaya mengalami segala masalah kehidupan, diajak untuk tidak menyerah. Selalu ada harapan dan jalan keluar dari Allah.

Dari sisi Allah, Dia selalu setia menyertai kita manusia seperti janji Yesus kepada para muridNya. Letak masalahnya adalah ada di dalam diri manusia, sering kali manusia maunya lepas dari sisi Allah, mencari jalannya sendiri, bahkan menjauh dan menolak penyertaan Allah.

Penyertaan Allah bukan berarti segalanya langsung menjadi mudah, semua masalah hilang lenyap. Meski disertai Allah, Bangsa Israel tetap harus berjalan di padang gurun, Maria tetap mengalami kesedihan bahkan pedang menembus hatinya seperti yang diramalkan oleh Simeon dalam Injil Lukas, para nabi pun tetap mengalami penolakan dari orang-orang sebangsanya, bahkan Tuhan Yesuspun menderita sampai mati di salib.

Lalu di mana letak keunggulan dari orang yang disertai oleh Allah?

Penyertaan Allah membuat manusia untuk merasa pasti dan yakin bahwa setiap kesulitan dan kebuntuan hidup pasti ada jalan keluar yang baik di mata Allah. Kepastian itu yang membuat manusia tidak takut dan menyerah terhadap segala tantangan yang dihadapi. Penyertaan Allah membuat manusia terus berjuang dalam proses bergelut dengan berbagai macam masalah. Setiap kesulitan yang sepertinya tidak akan mampu dihadapinya, namun bersama Allah, seseorang akan yakin Allah dengan kuasaNya, akan membantu dirinya.

Manusia bukanlah robot yang digerakan oleh Allah. Maka dari itu dalam keyakinan bahwa Allah menyertai dirinya, manusia dituntut suatu sikap hati yaitu SETIA. Setia dalam proses pergulatan ketika mengalami kesulitan, setia dalam mencari jalan keluar dari segala kebuntuan dan setia untuk bertahan di dalam kebenaran.

 

Hal yang bisa kita renungkan:

Hidupku disertai Tuhan, maka aku tidak takut dan tidak menyerah dengan kesulitanku, karena kuyakin pasti ada jalan keluar dan berkatNya yang berlimpah asal aku setia pada Dia yang selalu setia kepadaku.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here