SEKALI waktu, kami pergi ke Sragen, Jawa Tengah. Untuk kunjungi teman suster senior yang berkarya di Susteran Biara SFS “St. Fransiskus” di Jl. RA Kartini, Kota Sragen.
Lokasinya hanya bersebelahan dengan RSU Mardi Lestari yang dikelola oleh para Suster Fransiskan Sukabumi (SFS). Mereka tinggal di Biara St. Fransiskus Sragen.
Yang menarik tentu saja hal ini. Bangunan Susteran SFS ini tergolong baru. Benar-benar masig gres. Lalu tentu saja kami mengunjungi kapel biara ini.
Rasa hati takjub. Bukan melihat altarnya. Tapi pola lukisan yang terpampang di langit-langit kapel susteran ini.
Spiritualiatas Santo Fransiskus Assisi
Lukisan itu “ditaruh” di sebuah area yang wujudnya seperti berbentuk melengkung. Difoto dari segala sudut pengambilan tetap saja menarik.
Karena ini biara penganut spiritualitas Fransiskan, maka tentu saja lukisan di langit-langit kapel biara itu juga mencerminkan “kisah hidup” dan spiritualitas religius yang dibentuk oleh Santo Fransiskus Assisi.
“Lengkungan lukisan Santo Fransiskus -kalau dilihat dari luar atas- maka itu bentuk salibnya Kongregasi SFS,” terang Sr. Marietta SFS, salah satu suster biarawati yang tinggal di Biara St. Fransiskus Sragen.
Kami tak jemu-jemu mengagumi pola lukisan di langit-langit kapel Biara St. Fransiskus – Susteran SFS di Sragen, Jateng.
