Melelahkan Sesama dan Tuhan

0
390 views
Ilustrasi: lLelah. (Ist)

“Lalu berkatalah Nabi Yesaya, ‘Baiklah! Dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan Allah juga?’” (Yes 7,13)

BEBERAPA hari yang lalu Thomas Lembong mengkritik pola kerja pemerintah yang tidak efisien dan melelahkan. Banyak waktu harus dihabiskan untuk tatap muka dan rapat koordinasi. Pergi dari satu rapat ke rapat lain; dari satu kementerian ke kementerian lain dalam suasana macet dan panas sebenarnya sangat melelahkan. Maka tidak heran kalau seorang pejabat ngantuk atau tertidur pada saat rapat. Kualitas kebijakan tentu akan terpengaruh, kalau disusun oleh seorang birokrat dalam suasana lelah, ngantuk dan capek.

Banyak orang sering mengalami kelelahan, sehingga wajahnya nampak kusut, merasa ngantuk dan mudah tertidur. Mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk membersihkan rumah atau menata perabotan, karena sudah lelah. Mereka tidak sanggup lagi untuk mengikuti pertemuan lingkungan, latihan koor atau pendalaman iman, karena sudah merasa lelah. Mereka juga tidak bersedia untuk terlibat dalam kepengurusan DPP, lingkungan atau kepanitiaan lain, karena sudah lelah. Banyak tugas atau pekerjaan harus tertunda dan terbengkelai, karena sudah lelah.

Banyak orang merasa lelah, karena kondisi fisiknya memang rapuh dan tidak sehat; karena tugas yang begitu banyak dan pekerjaan yang berat; karena harus menempuh perjalanan yang panjang dan atau terjebak dalam kemacetan. Kelelahan tidak hanya terjadi karena faktor fisik atau jasmani, pekerjaan dan situasi yang tidak nyaman. Orang bisa merasa lelah karena harus mengurusi dan ikut bertanggung jawab atas sikap dan perilaku orang lain. Banyak orang tua merasa lelah karena mereka harus mengasuh dan membesarkan bayinya; karena nasehat dan kata-katanya sudah tidak didengarkan oleh anaknya yang nakal dan mbejut. Anak-anak sering merasa lelah, karena harus merawat orang tua yang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan. Pimpinan tarekat religius juga merasa lelah, karena sikap dan perilaku beberapa anggota yang unik, keras kepala, sulit diatur dan sekehendak dirinya sendiri. Karyawan merasa lelah dengan kebijakan pimpinan yang selalu berubah setiap saat.

Sadar atau tidak, seseorang seringkali bisa membuat lelah orang lain dengan cacian, umpatan atau kata-katanya yang keras dan kasar setiap hari; dengan sikapnya yang bandel dan keras kepala; dengan perilaku atau tindakannya yang sembrono, ugal-ugalan, tidak bertanggung jawab dan sekehendak dirinya sendiri. Bahkan, hal-hal ini tidak hanya membuat orang lain lelah, tetapi juga bisa melelahkan Tuhan, seperti dilakukan oleh Ahas. Ahas adalah oarng yang keras hati dan tidak mau mendengarkan Sabda Tuhan.

Sejauh mana kelelahan juga menjadi pengalamanku selama ini dan faktor apa saja yang menyebabkannya? Dalam peristiwa apa saja saya juga membuat lelah orang lain dan juga Allah? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here