Merindukan Damai

0
427 views
Ilustrasi: Merpati lambang perdamaian. (Ist)

Bacaan 1: Kis 14:19-28
Injil: Yoh 14:27-31a

SUDAH 77 tahun bangsa Indonesia merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Dalam kemerdekaan ada satu tujuan yang ingin dicapai, yaitu hidup damai.

Namun sepertinya tujuan itu sampai hari ini masih belum tercapai sepenuhnya.

Kedamaian adalah kehidupan yang didambakan oleh semua orang. Tak ada yang menginginkan konflik, semua ingin hidup tenteram dan damai.

Sudah beberapa kali bangsa ini memiliki pemimpin dan selalu berusaha menciptakan kedamaian.

Namun perjuangan itu ternyata tak mudah untuk dicapai. Kadang kedamaian justru mengorbankan sebagian kedamaian orang lain.

Masalah silih berganti datang, ada saja orang atau kelompok yang tidak puas dengan pencapaian pemerintah.

Tuhan Yesus tahu bahwa manusia sangat membutuhkan kedamaian. Maka hal itulah yang ingin Dia tinggalkan kepada para murid-Nya.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

Janji parousia (kedatangan-Nya yang kedua) adalah sesuatu yang sangat penting bagi para murid-Nya. Namun Ia dan Bapa hanya akan datang dan tinggal dengan mereka yang mengasihi-Nya.

“Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu.”

Bersama Tuhan Yesus dan Bapa-Nya, setiap manusia akan menerima kedamaian sejati.

Bagi murid Kristus, kedamaian memang tidak mudah didapatkan. Setidaknya itu yang dialami Paulus dan Barnabas saat mewartakan di Asia Kecil, tepatnya di Listra.

Mereka dilempari hingga nyaris mati.

Sebagai tawanan Roh Kudus, penderitaan dan penganiayaan memang seolah terus menemani Paulus.

Meski dianiaya oleh warga setempat atas hasutan orang-orang Yahudi diaspora disitu namun tak sedikitpun Paulus dan Barnabas mendendam.

Oleh penyertaan Roh Kudus, mereka terus berkarya dan membaptis banyak orang serta mengangkat penatua sebagai gembala murid disitu.

Sepulang ke Antiokhia Syria, mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.

Pesan hari ini

Penganiayaan, penghinaan bahkan pembunuhan terhadap orang Kristiani masih berlangsung hingga hari ini.

Tidak boleh mendendam, namun justru mengampuni karena kita telah menerima berkat damai dari Kristus.

“Umat Katolik tidak boleh kehilangan harapan dalam hidup, sebab Kristus senantiasa menyertai. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here