“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” (Mat 13, 45-46)
SUATU saat seorang teman pergi ke Lombok karena suatu tugas. Melalui grup WA, teman-teman lain pun mengetahuinya. Mereka pun berpesan agar dicarikan mutiara sebagai oleh-oleh perjalanannya. Saya tidak tahu, apakah teman itu membawa pulang mutiara atau tidak. Yang pasti, teman-teman lain rajin sekali menagih dan minta oleh-oleh mutiaranya.
Banyak orang tahu bahwa Lombok merupakan tempat penghasil mutiara, entah mutiara laut atau mutiara air tawar. Kualitasnya dikenal bagus. Para pecinta perhiasan banyak berburu mutiara indah di Lombok.
Mencari mutiara artinya mencari keindahan. Keindahan merupakan sesuatu yang berharga bagi banyak orang. Mereka meluangkan waktu secara khusus untuk mencarinya; bahkan banyak orang rela menguras dompetnya untuk mendapatkan sesuatu indah.
Kerajaan Sorga itu seperti orang yang mencari mutiara, artinya mencari sesuatu yang indah dan berharga, sehingga orang rela meluangkan waktu dan mengurbankan banyak hal.
Keindahan adalah sesuatu yang disukai dan dikejar banyak orang. Dimana keindahan itu ditemukan? Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang menemukan keindahan di alam semesta; ada yang menemukan dalam seni dan budaya; ada yang menemukan dalam hidup keluarga dan komunitas; dalam keragaman dan kemajemukan; dalam keyakinan, kepercayaan dan agama; dalam timbunan sampah dan barang bekas; dalam keteraturan dan kedisiplinan; dalam gadget dan alat elektronik; dalam gemerlap dan glamour perkotaan; dalam perjalanan dan petualangan; dalam diri kaum papa, terlantar dan terpinggirkan. Indah bagi seseorang, belum tentu indah bagi orang lain.
Dalam hal-hal apa saya telah menemukan Kerajaan Sorga atau sesuatu yang indah dan berharga? Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
