Ojo Dibanding-bandingke

0
486 views
Ilustrasi --Partitur lagu untuk latihan koor. (Istimewa)

Sabtu, 27 Agustus 2022

  • 1Kor. 1:26-31.
  • Mzm. 33:12-13,18-19,20-21.
  • Mat 25:14-30.

SETIAP manusia lahir di dunia dengan bakat, talenta bahkan kemampuan khusus.

Bakat, talenta dan kemampuan khusus ini dimaksudkan untuk membantu kita untuk hidup dengan baik.

Kita bisa mengembangkan diri dan ambil bagian dalam membangun hidup bersama melalui bakat dan telenta yang kita miliki.

Maka sangat diharapkan bahwa bakat dan kemampuan itu tidak dipendam.

Bakat dan telenta serta kemampuan khusus itu mestinya kita kembangkan sehingga bermanfaat bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain serta demi kemuliaan Tuhan Sang Pemberi bakat dan kemampuan tersebut.

Namun kadang-kadang kita tergoda untuk membandingkan bakat dan kemampuan dalam diri kita dan yang dimiliki orang lain sehingga kita merasa minder dan tidak mau mengembangkan diri lagi.

Seorang ibu datang menghantar anaknya menemui romo, untuk minta maaf karena anaknya melakukan kesalahann waktu mengiringi koor di gereja; hingga ada orang-orang yang langsung menegur anak itu.

Bahkan peserta koor banyak yang mengomel membicarakan kesalahan yang terjadi.

Karena peristiwa itu, si anak malu dan sedih. Bahkan tidak akan mau lagi mengiringi koor di gereja.

“Salah itu hal biasa untuk menjadi lebih baik,” kata romo menguatkan anak itu.

“Kamu sudah berusaha dengan berlatih mengembangkan bakat dan talentamu dan memberikan waktu untuk pelayanan, maka jika ada hal-hal yang belum berjalan dengan baik, itu sebuah undangan bagimu untuk berlatih lebih giat lagi supaya lebih mantap,” lanjutnya.

“Saya malu sudah membuat liturgi menjadi kurang khidmat, hingga ada umat yang merasa terganggu doanya,” kata anak itu.

“Mereka membandingkan saya dengan teman-teman yang mengiringi dengan lebih baik,” tuturnya.

“Saya tidak suka dibanding-badingkan dengan orang lain,” paparnya.

“Kamu telah berusaha mengiringi dengan baik, tidak perlu dirisaukan jika ada sedikit kesalahan. Setiap orang punya kemampuan yang berbeda dan unik maka tidak perlu dibanding-bandingkan dengan orang lain,” sahut romo itu.

“Jadikan kritikan dan omongan orang itu semangat untuk berlatih lagi,” ujarnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Sebab hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.

Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.”

Tuhan menitipkan “harta-Nya” kepada kita bukan hanya untuk di pendam untuk diri sendiri, karena itu pada dasarnya bukanlah milik kita, itu milik Tuhan.

Maka akan tiba saatnya kita mempertanggungjawabkan itu semua apakah kita memperlakukan harta itu menjadi berguna bagi Tuhan. Maka melalui perikop ini, Tuhan mengingatkan kita, apa yang telah kita lakukan dengan berbagai ragam harta yang Tuhan titipkan pada kita.

Tuhan tidak mau jika hartanya itu kembali begitu saja atau bahkan kita hilangkan, tetapi harus menghasilkan buah.

Segala pemberian Tuhan pada kita harus berguna untuk kemuliaan nama Tuhan.

Jika kita setia dalam perkara kecil maka kita juga setia dalam perkara besar, jika kita setia pada Tuhan dalam dalam dunia ini maka Tuhan juga akan mempercayakan kehidupan yang kekal kepada kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sudah mengembangkan talenta yang dikaruniakan Tuhan dalam hidupku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here