Pandemi Covid-19 Adalah Tanda

0
362 views
Ilustrasi - Para nakes mengenakan APD guna mencegah dirinya kena tertular Covid-19. (Ist)

Puncta 03.07.21
Pesta St. Tomas, Rasul
Yohanes 20:24-29

SEKARANG ini masih ada orang yang tidak percaya kalau virus corona itu sungguh ada dan nyata.

  • Ada sebagian orang yang menolak diberi vaksin.
  • Ada juga yang menolak dimakamkan dengan protokol kesehatan.
  • Ada yang minta ditunjukkan mana virusnya.

Berita-berita dianggap kebohongan belaka. Orang disuruh pakai masker aja susah sekali. Karena mereka tidak percaya.

Orang hanya nyinyir bahkan menantang Tuhan.

Akhir-akhir ini virus corona makin merebak. Angka kematian makin meningkat. Baru setelah ada anggota keluarga yang dipanggil Tuhan dan orang-orang terdekat terpapar covid, orang-orang diam tak berkutik.

Apa harus mati dulu baru orang akan percaya?

Orang-orang zaman ini membutuhkan bukti dan tanda. Kalau ada bukti dan tanda orang baru percaya.

  • Apakah ruang-ruang ICU yang penuh bukan bukti?
  • Apakah kematian yang terus meningkat bukan tanda?
  • Apakah kuburan-kuburan baru yang terus bertambah bukan tanda?
  • Harus dengan apa lagi orang-orang degil itu disadarkan?

Hari ini Tomas menjadi cermin bagi kita untuk merenung. Ia adalah pribadi yang tidak mudah percaya. Ia tidak mudah larut percaya pada omongan orang. Ia membutuhkan bukti dan tanda.

Ketidakpercayaannya bukan untuk meragukan Tuhan. Tetapi untuk meneguhkan imannya sendiri.

Nyatanya ketika Yesus menampakkan diri kepadanya, Tomas langsung berkata, “Ya, Tuhanku dan Allahku.”

Tanda itu hanya sebagai sarana untuk meneguhkan dan meyakinkan imannya. Setelah Yesus menunjukkan bekas paku di tangan-Nya dan luka di lambung-Nya, Tomas langsung sampai pada inti imannya.

Ia mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Allah.

Pada masa pandemi ini, kita seperti Tomas yang bergumul dengan iman kita.

Dalam situasi kritis ini kita sering butuh tanda dan bukti kehadiran Tuhan. Dengan pandemi ini kita bisa meniru sikap Tomas, bersujud dihadapan Tuhan dan mengaku, “Yesus, Engkaulah Tuhan dan Allahku.”

Masihkah kita tidak percaya?

Pergi ke surabaya naik kereta.
Hanya untuk beli nasi sambal belut.
Jangan menantang Tuhan minta tanda.
Covid ini adalah tanda malaikat maut.

Cawas, di pinggir senja….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here