Pelita Hati: 02.06.2021 – Allah Orang Hidup

0
803 views

Bacaan: Tob. 3:1-11a,16-17a; Mrk. 12:18-27

Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!” (Mrk 12:24-27)

Sahabat pelita hati 

ORANG-ORANG Saduki adalah orang yang tidak percaya akan kebangkitan atau hidup setelah kematian. Pola pikirnya amat praktis, jika ada kebangkitan bagaimana nasib orang pernah menikah hingga tujuh (7) kali?  Siapa yang menjadi istri sah jika ada kebangkitan setelah kematian? Terhadap pertanyaan ini, Tuhan bereaksi keras bahkan bahkan menyebut mereka sebagai orang sesat atau setidaknya sesat dalam berpikir.  Mengapa Yesus bersikap sekeras itu? Orang Saduki adalah keturunan imam Zadok yang sudah seharusnya mengerti isi kitab suci sebagaimana yang tersursat dalam Taurat Musa atau kitab Perjanjian Lama bahwa Yahwe sebagai Allah Ambraham,  Ishak dan Yakub dan Dia adalah Allah orang hidup bukan orang mati. 

Sahabat terkasih, 

Seorang imam senior dahulu pernah berkata: “Wong kang wis seda iku sejatine luwih sugeng tinimbang sing isih urip” (orang yang sudah mati itu sejatinya lebih hidup dari pada yang masih hidup di dunia ini.) Kata-kata ini menegaskan bahwa orang yang sudah meninggal dia dibebaskan dari keterbatasannya sebagai manusia dan tak lepas dari perbuatan dosa lagi. Ini berarti kematian adalah satu-satunya pintu gerbang menuju kehidupan abadi. Kematian memang menghancurkan ragawi manusia tetapi sekaligus menjadi awal dari hidup abadi atau kekal. Bukankah tujuan akhir dari peziarahan manusia adalah mengalami hidup kekal? Tuhan telah memberikan jaminannya, tentu bagi yang setia dan percaya. Berkah Dalem.

Cahaya bulan mulai meredup,
cahaya hati tak pernah mati.
Ia adalah Allah orang hidup,
bukan Allah orang mati.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here