Pelita Hati: 04.02.2022 – Tak Mendendam

0
747 views

Bacaan: Sirakh 47:2-11, Markus 6:14-29

Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”  Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,  Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: “Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”, Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!”  Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. (Mrk.17-19, 21-22, 24-25, 27)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengangkat tema tentang penguasa atau pemimpin yang main kuasa dan menghalalkan segala cara demi ambisi. Herodes dan Herodias isterinya yang menyimpan dendam kepada Yohanes Pembaptis yang telah menegurnya karena perkawinan mereka yang melanggar adat dan aturan agama, ia menggunakan kuasanya untuk meluapkan rasa dendam dengan menghabisinya alias membunuhnya.  Dilakukan dengan memperalat anak gadisnya.

Sahabat terkasih,

Ada dua pesan keutamaan dari pelita sabda ini,

Pertama, inilah nasib tragis seorang nabi yang memiliki tugas menegur yang salah, meluruskan yang bengkok dan membenahi yang keliru. Harga yang terkadang harus dibayar amatlah mahal yakni siap berhadapan dengan tangan kuasa dan bisa berujung pada kematian. Namun hal ini tidak menyurutkan langkah bagi orang-orang  yang sungguh berjuang bagi keadilan dan kebenaran.

Kedua, pelita sabda hari ini mengingatkan kita agar menjauhi sikap main kuasa seperti Herodes dan balas dendam seperti Herodias isterinya. Balas dendam tak akan menyelesaikan persoalan justru akan menimbulkan persoalan baru. Sebaliknya kita diajak untuk mengembangkan sikap hidup yang selalu.memgedepankan dan memperjuangkan kebaikan di mana pun, kapan pun dan dalam situasi apa pun. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Jika pergi ke kota Medan,
jangan lupa membeli durian.
Yohanes Pembaptis adalah teladan,
memperjuangkan kebenaran dan kebaikan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here