Pelita Hati: 05.09.2021 – Berlomba Menebarkan Kebaikan

0
607 views

Bacaan: Yes. 35:4-7a; Yak. 2:1-5, Markus 7:31-37

Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya:Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”

Sahabat terkasih, 

JIKA kita mendengar kata-kata “Ia menjadikan segala-galanya baik”, kita teringat cerita tentang Allah yang menciptakan dunia dan seisinya serta makhluk hidup yang menempatinya di dalam Kisah Penciptaan. Sekali lagi, sabda-Nya, “Allah nelihat semuanya itu.baik.” Namun kebaikan itu kemudian dirusak oleh manusia pertama yang tidak tegar hadapi oleh sehat dengan kehendak jahatnya yang berujud ular di taman eden.

Sahabat terkasih, 

Kini, Yesus pun datang  untuk menjadikan segala-galanya baik kembali. Orang yang sakit, menderita disembuhkan, yang lemah, miskin dan tersingkir  dibela dan ditopang agar mengalami hidup dalam kebaikan lagi. 

Sahabat terkasih, 

Sebagai murid-murid-Nya kita pun memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu menebar dan menaburkan kebaikan. Melalui tugas dan tanggungjawab masing-masing kita pun harus membawa kebaikan itu. Nah, saatnya beetanya: perbuatan baik apa yang akan kita taburkan kepada tetangga di kanan kiri kita hari ini? Di lingkungan tempat Anda bekerja di hari ini? Atau kebaikan apa saja yang telah dan akan selalu kita taburkan di dalam keluarga kita? Marilah berlomba untuk menaburkan kebaikan, bukan untuk mencari pujian tetapi agar kebaikan itu semakin dirasakan oleh banyak orang. 

Hari Sabtu selalu dirindukan,
untuk melepas segala lelah di badan. 
Sebagai murid-murid Tuhan, 
tak boleh berhenti menaburkan kebaikan

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here