Pelita Hati: 16.01.2018 – Mengabdi Tuhan bukan Menghamba Hukum

0
1,139 views

Bacaan Markus 2:23-28

Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Mrk. 2:23-24.27-28)

KITA masih merenungkan kisah cerita Yesus versus orang-orang Farisi. Kini mereka mengkritik dan mencela murid-murid Yesus yang memetik gandum di hari sabat. Orang-orang Farisi yang mengaku diri sebagai pewaris hukum Musa ini sangat ketat dalam menjaga tegaknya aturan-aturan hukum Taurat, salah satunya adalah hukum sabat. Dari satu pihak harus diakui ketaatan orang-orang Farisi itu, tetapi sayangnya mereka sering jatuh pada ‘ketaatan buta’ alias melaksanakan aturan demi mengabdi pada aturan tanpa menyertakan perasaan hati serta mempertimbangkan situasi maupun konteks hidup yang ada.

Aturan itu dibuat untuk membantu manusia agar tatanan hidup berjalan dengan baik namun nyatanya justru membuat orang menderita karena kemanusiaannya diabaikan dan dilanggar oleh ketatnya aturan yang terkadang tidak manusiawi. Bagaimana mungkin seorang yang sedang menderita sakit keras sekalipun harus dibiarkan jika hari itu hari Sabat? Semoga pelita sabda hari ini membawa kita pada sikap bijak hati dan menjauh dari sikap para Farisi.

Jangan serakah apalagi rakus,
Dialah yang mengatur hidupmu.
Ya Hati Yesus yang Mahakudus,
jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

dari Papua tanah terberkati,
Berkah Dalem, rm.istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here