Pelita Hati: 17.10.2022 – Kaya di Hadapan Allah

0
726 views

Bacaan: Ef. 2:1-10, Lukas 12:13-21

Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” (Lukas 12:15-21)

Sahabat pelita.hati,

PELITA sabda hari ini mengangkat tema tentang harta dunia dan kekayaan.  Tuhan mengingatkan para murid-Nya agar waspada, hati-hati dan bijak terhadap harta dunia. Jangan sampai para murid dikuasai oleh ketamakan dan keserakahan demi mengejar kekayaan. Walaupun manusia membutuhkan harta untuk menopang hidupnya tetapi harta bukanlah penjamin utama. Walau harta bisa membuat hidup manusia bahagia tetapi kebahagiaan tidak semata-mata ditentukan oleh melimpahnya harta.

Sahabat terkasih,

Kebahagiaan sejati terbangun oleh damainya hati. Kebahagiaan dalam keluarga berasal dari hati setiap anggota keluarga yang saling mengerti dan memahami serta terbuka dan mendukung dalam suka maupun duka. Karenanya sikap yang harus kita bangun terhadap harta dunia adalah boleh dekat tetapi jangan sampai lekat apalagi terikat. Kelekatan terhadap harta bisa mematikan perhatian kita kepada sesama dan bukan tidak mungkin terhadap Tuhan Sang Pencipta. Semoga kita sungguh bijaksana menyikapi harta duniawi dan tak melupakan harta surgawi. Tuhan menutup.pewartaan-Nya dengan berkata kita harus kaya di.hadapan Allah. Berkah Dalem.

Tanah airku Indonesia,
negeri elok amat kucinta.
Bijaksana terhadap harta dunia,
niscaya hidup penuh sukacita.
Di samping sekolah ada warung makan,
menunya lengkap beragam sayuran.
Waspadalah terhadap segala ketamakan,
hidup sederhana harus menjadi pilihan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here