Pelita Hati: 25.02.2020 – Siap Menjadi yang Terakhir

0
761 views

Bacaan Markus 9:30-37

Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (Mrk 9:35-37)

Sahabat pelita hati, 

PELITA sabda hari ini berkisah tentang para murid yang saling bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Kemudian Tuhan menyampaikan ajaran baru tentang paradoks kehidupan yakni jika ingin menjadi yang terdahulu harus menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan bagi semuanya. Dan pada akhirnya Yesus menyamakan diri-Nya dengan anak  kecil yang harus disambut oleh para murid. 

Sahabat terkasih, 

Apa yang menjadi perbincangan dan perdebatan para murid tentang siapa yang terbesar adalah pikiran-pikiran duniawi yang bukan tidak mungkin masih menjadi kecenderungan kita di masa kini. Terhadap fenomena ini Yesus menyodorkan ajaran rohani yang bertolak belakang dengan pikiran mereka. Untuk menjadi yang terdahulu harus menjadi yang terakhir dan untuk menjadi yang terbesar harus rela menjadi pelayan. Seorang  pelayan adalah orang yang selalu mendahulukan yang dilayani dan rela diabaikan bahkan bahkan tak dihargai. Karenanya Tuhan mengambil seorang anak kecil yang melambangkan ketidakberdayaan dan hidupnya selalu menggantungkan pada orang lain. Hendaknya para murid mengembangkan sikap menyandarkan hidup pada Allah dan bergantung pada-Nya. Inilah sebenarnya inti dari kerendahan hati, selalu melibatkan dan mengandalkan Allah dalam hidup dan tak mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri. Semoga kita mampu menjadi pribadi rendah hati dan siap untuk melayani. 

Belajar untuk saling memahami,
niscaya ‘kan terberkati.
Ya Tuhan mampukan kami,
hidup dengan rendah hati.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here