Pelita Hati: 27.03.2024 – Tak “Menjual” Tuhan

0
641 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda Tuhan hari ini mengangkat tema tentang pengkhianatan Yudas. Ia tega ‘menjual’  dan menyerahkan Tuhan  kepada  imam-imam kepala dengan imbalan sejumlah uang. Itulah kisah tragis yang dialami Tuhan menjelang akhir hidup-Nya. Ia dikhianati oleh salah seorang dari duabelas rasul pilihan-Nya. Apa yang dilakukan oleh Yudas Iskariot sungguh merendahkan harkat dan martabat Tuhan. Ia tega menyerahkan Yesus hanya karena sejumlah uang sebesar tigapuluh  perak. 

Sahabat terkasih,

Siapa pun orangnya pasti tidak suka disebut pengkhianat. Sementara setiap dari kita pasti tidak mau dikhianati. Namun faktanya di zaman ini pengkhianatan tak dimustahilkan. Pelita sabda kita hari ini menegaskan bahwa pengkhianatan Yudas samasekali tak disangka oleh para rasul lainnya. Mereka bingung dan sedih ketika Yesus mengatakan bahwa ada dari antara mereka yang akan menyerahkan Dia ke tangan musuh-musuh-Nya. Walaupun para rasul sedih, tetapi Yesus tetap tegar menghadapi saat-saat akhir hidup-Nya. Dia tak mundur selangkah pun untuk menuntaskan perutusan hingga di puncak gunung penyaliban. Itulah bukti cinta-Nya kepada umat sampai sehabis-habisnya. Mari kita bertanya diri: apakah kita sungguh membela dan memperjuangkan iman? Atau kita sering jatuh juga pada ketidaksetiaan? Semoga kita dijauhkan dari cara  yang dipilih Yudas, mengkhianati Tuhan. Kita tak boleh jatuh pada pilihan Yudas yang berkhianat dan tidak setia.

Empat puluh hari kita mempersiapkannya,
Paskah kebangkitan Tuhan segera kita rayakan.
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya,
Yudas pun mencari kesempatan untuk menyerahkan Tuhan.
Jika sudah menjadi pilihan,
tak boleh kita mempermainkan.
Mampukan kami ya Tuhan,
tetap setia hingga di akhir zaman.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yes 50:4-9a

Matius 26:14-25

Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” Jawab Yesus: “Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.  Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: “Bukan aku, ya Tuhan?”  Ia menjawab: “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya: “Engkau telah mengatakannya.” (Mat. 26:14-25)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here