Bacaan: Ibrani 11:1-2.8-19, Markus 4:35-41
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Mrk.4:37-40)
Sahabat pelita hati,
“MENGAPA kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Begitulah teguran Yesus kepada para murid yang begitu takut dan kalut ketika perahu mereka diterjang angin taufan. Tuhan menegur para murid karena mereka seolah-olah tidak punya pegangan, padahal Dia ada bersama mereka. Nah, pelita sabda hari menegaskan bahwa Tuhan tidak hanya berkuasa atas sakit-penyakit dan roh-roh jahat. Ia juga berkuasa atas peristiwa alam. Angin taufan dan ombak yang mengombang-ambingkan perahu para murid pun ditaklukkan-Nya.
Sahabat terkasih,
Pelita sabda hari ini mengingatkan kita bahwa kita pun sering bersikap seperti para murid. Mudah kalut, takut bahkan tidak jarang marah kepada Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan ada bersama kita. Lupa bahwa kita tidak sendirian, Dia beserta kita, ada di hati kita. Semoga kita menjadi bijak dalam setiap tantangan dan bahkan kesulitan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan dan berjuang sendirian. Teruslah semangat menjalani kehidupan karena Dia selalu beserta kita. Dan yang harus diingat adalah Dia bisa menjadikan segala sesuatu indah pada saatnya. Masihkah kita meragukan-Nya dan tak percaya?
Buah Merah dan buah Markisa, ditanam di tengah-tengah kebun pepaya. Jangan pernah menyerah, jangan berputus asa, Mujizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)