Pelita Hati: 30.12.2022 – Keluarga Kudus Nazaret: Kasih Adalah Panglima Yang Mempersatukan

0
366 views

Bacaan: Putra Sirakh 3:2-6.12-14, Kolose 3:12-21, Matius 2:13-15.19-23

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (Kolose 3:12-14)

Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:  “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.” (Mat. 2:13.16-18)

Sahabat pelita hati,

PERISTIWA Kelahiran Yesus yang dinubuatkan sebagai ‘Raja Israel’ menimbulkan ancaman bagi Herodes. Ia tak mau ada raja lain selain dirinya.  Kemarahan Herodes semakin menjadi-jadi karena orang-orang Majus tidak kembali ke Yerusalem dan menghadapnya tetapi mengambil jalan lain. Ia pun segera memerintahkan agar bayi Yesus dibunuh dan semua bayi yang ada di Betlehem. Tanpa mempedulikan ratap tangis ibu-ibu, disuruhnya membunuh semua kanak-kanak di daerah Betlehem. Inilah sepercik dari kebengisan Herodes yang haus kuasa. Konon, kebengisan dan kebejatannya tercatat dalam sejarah kehidupannya. Ia membunuh banyak orang termasuk tiga orang puteranya sendiri. Ia juga beristerikan sepuluh (10) orang. Dengan melihat pada kepribadiannya ini, kita dapat memahami tindakannya.

Sahabat terkasih,

Hari ini Gereja merayakan Pesta Keluarga Kudus Nasaret. Kita merenungkan dua kutipan pelita sabda yang menegaskan bahwa kasih adalah pengikat yang mempersatukan dan meneguhkan terutama dalam perjuangan sebagaimana dialami oleh Maria dan Yosef yang harus membawa Yesus mengungsi ke Mesir menghindari kebengisan raja Herodes. Kasih adalah panglima yang mempersatukan segala perbedaan dan persoalan kehidupan. Walau Maria dan Yosef adalah keluarga kudus namun tak pernah lepas dari tantangan dan kesulitan. Namun mereka tak bergeming menghadapi tantang kehidupan. Kekuatan kasih yang tinggal dalam hati mereka sungguh meneguhkan dan menguatkan. Mereka tetap sabar dan tabah serta taat dan tekun menjalani peristiwa kehidupan. Apakah kita telah mengenakan belas kasih, kerendahan hati dan kesabaran dalam hidup? Semoga kita dapat meneladan keluarga kudus Nasaret dalam menghayati hidup keluarga kita masing-masih. Tetap tegar dan teguh di tengah arus tantangan zaman karena dikuatkan dan dipersatukan dalam kasih sejati. 

Bunga mawar bunga melati,
mekar indah di tengah taman.
Kasih adalah pengikat hati,
yang meneguhkan dan menguatkan.
Burung Cendrawasih menarik.hati,
hutan belantara jadi persinggahan.
Kenakan belas kasih, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here