Pelita Hati: 31.10.2019 – Tak Gentar Tantangan dan Kesulitan

0
887 views

Bacaan Lukas 13:31-35

Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini berkisah tentang orang-orang Farisi yang  meminta Yesus agar dengan segera meninggalkan Yerusalem karena Herodes ingin membunuh-Nya. Benarkah demikian? Sebenarnya bukan karena ancaman Herodes, bukan juga karena mereka ingin menyelamatkan Yesus, orang-orang Farisi meminta Yesus pergi dari Yerusalem  melainkan karena mereka tidak mau popularitas Tuhan semakin  besar dan meluas. Mereka iri hati, benci dan dengki karena segala perbuatan baik Tuhan kepada banyak orang menambah popularitas-Nya. Sejatinya mereka berniat mengusir Tuhan untuk keluar dari Yerusalem.

Sahabat terkasih,

Jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi berisi dua hal,

pertama, Ia tidak takut akan acaman dari mana pun. Ia tetap menjalankan tugas pewartaan dan pelayanan kepada banyak orang. Bahkan Tuhan sudah menyatakan tentang penderitaan dan salib yang harus dihadapi.

kedua, Tuhan juga menegaskan bahwa bukan Herodeslah yang akan membunuh tetapi  pembunuh yang sebenarnya adalah mereka alias orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan sekutunya.  Jadi, disini sangatlah jelas apa yang akan terjadi dengan diri Yesus. Seperti para nabi yang dibunuh di luar Yerusalem, begitu pulalah Yesus yang akan dibunuh di bukit Golgota, di luar tembok Yerusalem. Namun Tuhan tidak mundur sejangkah pun. Itulah teladan sikap ketegasan dan keberanian-Nya yang pantas kita teladani.

Sahabat terkasih,

Semoga kita pun sungguh-sungguh tegar dan tetap teguh jika di dalam hidup, karya dan pelayanan mengalami beragam tantangan dan kesulitan. Pandanglah wajah Tuhan dan ingatlah akan penyertaan-Nya yang selalu diberikan kepada umat-Nya yang tekun dan setia. Tetap semangat.

Mawar merah mulai merekah,
mekar di taman menampak indah.
Tetap tegar dan terus melangkah,
Tuhan selalu berlimpah berkah.

dari Lereng Merbabu-Merapi,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here