Puncta 16.08.2020: Munificentiasimus Deus

0
383 views
Taman Doa Maria Gantang di Paroki Banyutemumpang, Muntilan. (Ivan Darmawan Prayogo)

Puncta 16.08.20
HR. Maria Diangkat Ke Surga
Lukas 1:39-56

PAUS Pius XII mengeluarkan ajaran berjudul Munificentissimus Deus yang memuat dogma tentang Maria diangkat ke surga pada tanggal 1 Oktober 1950.

Ajaran itu bukan sesuatu yang baru. Tetapi dirumuskan berdasarkan kepercayaan umat yang sudah berlangsung berabad-abad.

Sumber kepercayaan Katolik bukan hanya Kitab Suci, tetapi juga tradisi-tradisi yang hidup di tengah umat. Sebelum Kitab Suci ditulis, sudah ada kisah-kisah lesan yang diceritakan turun temurun.

Begitu juga keyakinan tentang Bunda Maria yang mempunyai iman istimewa dan unik dalam karya keselamatan sudah mendarah daging di hati umat.

Maria diyakini ikut terlibat secara langsung dalam karya Kristus. Umat percaya bahwa Maria adalah Bunda Allah, karena Kristus adalah Putera Allah. Kristus sebagai Putera Allah tidak berdosa, maka Maria yang melahirkan-Nya diyakini sebagai Bait Suci Allah yang tak bernoda.

Maria juga ikut menderita bersama Puteranya yang memanggul salib. Maria menerima pemenuhan janji Kristus.

St. Paulus menulis, “….jika kita menderita bersama-sama dengan Dia….kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”

Dan karena Bunda Maria adalah yang pertama menderita bersama Yesus dengan sempurna, maka layaklah bahwa Tuhan Yesus memenuhi janji-Nya ini dengan mengangkat Bunda Maria dengan sempurna, tubuh dan jiwa ke dalam kemuliaan surga, segera setelah wafat-Nya.

Dogma atau ajaran resmi Gereja bahwa Maria diangkat ke surga sebenarnya sudah tertanam lama dalam keyakinan umat. Paus Pius XII merumuskan keyakinan itu sebagai ajaran resmi gereja. Inilah bunyi dogma itu :
“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (MD 44)

Ajaran ini bagi umat Katolik meneguhkan bahwa siapa pun yang taat setia seperti Bunda Maria akan “diangkat” atau dipersatukan dengan Kristus di surga. Maria adalah teladan iman yang sempurna. Siapa yang imannya seperti Maria, akan mengalami kemuliaan kekal di surga. Marilah kita meneladan Bunda Maria.

Mimpi pegang ATM di balik pintu.
Ternyata tersimpan di dalam saku.
Mengikut Maria kerinduanku.
Menjadi abdinya cita hidupku.

Cawas, jalan-jalan hanya mimpi….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here