Puncta 18.03.19 Lukas 6:36-38: Murah Hati

0
1,085 views
Makanan 1 by Ist

PADA kesempatan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dicanangkan PBB, Paus Fransiskus mengecam kebiasaan warga negara-negara Barat yang sering membuang makanan.

Kebiasaan ini ibarat mencuri makanan dari meja orang miskin dan kelaparan.

“Budaya membuang makanan membuat kita kehilangan sensitifitas. Kebiasaan ini sangat menjijikkan di saat banyak orang dan keluarga di seluruh dunia masih kelaparan dan kekurangan gizi,” kata Paus Fransiskus.

Tahun 2017, Indonesia dinobatkan sebagai negara pembuang makanan terbesar di dunia dari laporan Food Sustainability Index yang dibuat oleh The Economist Intelligence Unit.

Satu orang membuang makanan 300 kg per tahun. Peringkat pertama adalah Arab Saudi yang membuang makanan 427 kg/orang/tahun.

Prihatin dengan situasi itu, ada beberapa kelompok sosial berupaya memanfaatkan makanan sisa pesta untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Ada Food Cycle Indonesia, Garda Pangan di Surabaya, Kelompok Feeding Hands yang terdiri anak-anak sekolah, di Bandung ada The Hunger Bank.

Mereka bekerjasama dengan wedding organizer, restoran, kafe, hotel yang sering membuat event pesta. Makanan itu disalurkan ke panti asuhan, asrama, komunitas juru parkir, tukang becak, warga masyarakat yang membutuhkan.

Mereka juga mengedukasi warga agar makan secukupnya dan tidak menyisakan makanan.

Inilah semangat murah hati dan berbelarasa dengan mereka yang miskin dan kelaparan. Tuhan Yesus berkata, “Hendaklah kamu murah hati sebagaimana Bapamu adalah murah hati”. Budaya hidup boros tanpa kita sadari merasuk dalam kehidupan kita.

Contoh yang mudah kita jumpai misalnya, banyak air mineral di botol atau gelas yang tidak diminum habis.

Mamak Felik di Cafe Juice Pelangi pernah mengeluh, “Anak-anak muda pada pesan juice tetapi tidak dihabiskan. Mereka sibuk main HP dan ngobrol dengan teman-temannya”.

Semangat murah hati bisa dibangun melalui dua hal.

  • Pertama dari pribadi, tidak memboroskan atau membuang-buang makanan. Makan kalau sudah merasa lapar. Mengambil makanan secukupnya. Tahu mengukur diri sendiri. Tahu porsinya.
  • Kedua, berbelarasa dengan mereka yang miskin dan kelaparan yakni dengan berbagi rezeki. Orang-orang muda yang tergabung dalam komunitas sosial itu mempraktekkan semangat bermurah hati.

Mari kita hilangkan kebiasaan membuang makanan sia-sia. Masih ada banyak saudara-saudari kita yang kekurangan dan kelaparan.

Menurut Organisasi Pangan Dunia (FAO) setiap tahun ada 1,3 miliar metrik ton makanan dibuang. PBB melaporkan ada 870 juta orang kelaparan dan 2 miliar manusia mengalami gizi buruk. Masihkan kita tega membuang makanan?

Nasi rawon menu tiap hari.
Gudeg Jogja manis rasanya.
Marilah kita bermurah hati.
Banyak saudara butuh uluran tangan kita.

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here