SANTO Dominikus lahir di Kaleruega, Spanyol pada tahun 1170. Setelah jadi imam dia mendirikan sebuah Tarekat Religius yang diberi nama Ordo Predicatorum atau Ordo Pengkhotbah (OP).
Semangat dasar adalah menyelamatkan jiwa-jiwa melalui kotbah dan doa, terutama Doa Rosario.
Dominikus meninggal di Bologna, Italia pada 6 Agustus 1221 dan dinyatakan sebagai Santo oleh Paus Gregorius IX pada 13 Juli 1234.
St. Dominikus mengajak pengikutnya untuk mewartakan Kristus yang mereka kenal secara pribadi dan mereka imani dalam hidup.
Yesus mengajak para murid-Nya memiliki sikap iman: mengenal dan mengimani Yesus secara pribadi. Sikap iman inilah yang mendasari seluruh dinamika hidup para murid dalam hubungan mereka dengan sesama, maupun dalam pelayanan mereka terhadap orang lain.
Yesus ingin memastikan, sejauh mana para murid mengenal diri-Nya, baik itu berdasarkan pandangan kebanyakan orang, terutama pandangan pribadi mereka. Kebanyakan orang memandang Yesus hanya sebagai nabi.
Bagi Yesus, para murid harus mengenal Dia secara pribadi dan mengimani-Nya.
Maka Yesus bertanya: “Tetapi, apa katamu, siapakah Aku ini?”
Jawaban Petrus menjadi fondasi iman Gereja, dalam ziarah Gereja sampai saat ini. Pengenalan dan sikap iman Petrus, menjadikan Petrus layak memegang kunci Kerajaan Surga, dan memiliki kuasa mengikat atau melepaskan seseorang.
Hidup kita orang Kristen juga, hendaknya memiliki dasar pengenal yang personal akan Yesus dan iman yang teguh kepada-Nya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus tidak sekadar nabi, tapi lebih dari nabi, Dia adalah Putera Allah, Raja semesta alam.
Tetapi Yesus sebagai Mesias, justru mengalami kemuliaan melalui jalan salib. Tiada paskah tanpa penderitaan salib. Sejauh mana kita mengenal dan mengimani Kristus dalam hidup kita?
