Renungan – Kekuasaan untuk Melayani

0
205 views
Dua murid Taman Kanak-kanak St. Agustin asuhan suster OSA di Nanga Mahap, 8 jam jauhnya perjalanan darat dari Pontianak, Kalbar. (Sr. M. Ludovika OSA)

Sabtu, 29 Mei 2021

  • Bacaan I: Sir 51:12-20
  • Injil: Mrk 11:27-33

SEORANG sahabat bercerita tentang kesalahpahaman yang terjadi, waktu dia singgah di sebuah komunitas.

“Waktu itu, saya dalam perjalanan ke Kalimantan. Karena ada kabut asap, maka penerbangan ditunda untuk beberapa waktu,” katanya mengawali ceritanya.

“Lebih satu pekan lamanya saya berada di komunitas itu,” katanya.

“Bunganya bagus-bagus Mas. Tapi sayang daunnya banyak yang kuning, perlu ditambah atau diganti tanah,” katanya kepada karyawan komunitas itu.

“Iya, sudah beberapa waktu mau diganti tanah, tapi belum ada komposnya,” jawab karyawan itu.

“Kalau tidak sibuk, nanti kita beli kompos dan kemudian saya bantu urus tanamannya,” katanya menawarkan bantuan.

“Hari itu juga kami beli kompos dan selama tiga hari kami ganti tanah, memotong akar yang sudah memenuhi pot, bahkan memecahkan rumpun bunga, dan menanam ke pot-pot yang baru,” kisahnya.

“Siapa yang menyuruh Anda membelikan kompos dan mengurus tanaman di sini,” kata ekonom komunitas itu dengan nada marah.

“Tidak ada, saya hanya mau bantu karyawanmu,” jawab sahabat itu.

“Kamu tidak sedang berada di hutan. Ini komunitas. Semua ada aturan dan ada yang dipercaya mengurusnya,” kata ekonom itu dengan ketus.

“Saya tahu, saya mungkin lancang. Tetapi saya hanya ingin membantu. Maaf kalau itu membuatmu tersinggung,” kata sahabatku itu.

Lima bulan kemudian sahabat itu kembali transit di komunitas itu, bunga-bunga tampak segar dan tanaman lain juga menjadi lebih subur.

“Terima kasih, usahamu dulu merawat kebun. Maaf waktu itu saya kurang bisa melihat niat baikmu,” kata ekonom komunitas itu dengan ramah.

“Kamu memang berhak memberi tahu, dan mengingatkan kelancanganku waktu itu,” jawabnya.

Wewenang yang kita terima itu untuk melayani dan untuk menjadikan sesuatu menjadi lebih baik.

Keberanian kita melimpahkan wewenang kepada banyak orang akan semakin membantu kita mencapai keberhasilan.

Wewenang yang dipegang sendiri dan tidak memberi akses orang lain untuk terlibat, akan cenderung membuat kita korup, arogan, dan mudah menemui kegagalan.

Sekecil apa pun otoritas yang kita miliki, akan lebih baik jika ada yang membantu mengontrolnya.

Apakah aku mau terbuka dan bekerja sama dengan orang lain?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here