Bacaan 1: Yak 1:1-11
Injil: Mrk 8:11-13
Mendua selalu bukan merupakan pilihan yang tepat. Selalu ada resiko yang menyertainya dalam setiap keputusan dan tindakan selanjutnya. Ada orang yang ingin tetap membuka hatinya dan tidak berkomitmen setia. Orang demikian pasti tidak akan tenang dalam hidupnya.
Inilah yang dikuatirkan oleh Santo Yakobus dalam suratnya kepada jemaat Kristen Yahudi diaspora. Mereka banyak mengalami pencobaan iman di perantauan. Tentu saja ini sangat tidak bagus bagi mereka yang tidak kuat dalam iman. Mendua antara iman dan duniawi.
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”
Cobaan seharusnya semakin memperkuat iman. Santo Yakobus perlu meneguhkan iman mereka agar tidak mendua hati dalam iman dan duniawi. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Jika kita merasa lemah dalam iman maka nasihat beliau adalah berdoa dan meminta kekuatan pada-Nya dan bukan pada ilah yang lain. Mendua hanyalah akan membuat bingung seperti diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.
Orang Farisi dikenal sebagai kelompok yang “kuat” dalam agama Yahudi. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang taat melaksanakan Taurat, paham tentang agama dan menguasai Kitab Suci. Namun berhadapan dengan Tuhan Yesus mereka malah seolah menjadi “buta hati”.
Pikirannya malah jadi mendua, paham akan konsep Mesias dalam Kitab Suci namun malu mengakui Yesus sebagai Mesias. Hati dan pikirannya malah jadi tidak tenang, hingga mereka malah meminta bukti atau tanda surgawi dari-Nya.
Sejatinya permintaan tanda tersebut bukan untuk mengakui keilahian Yesus namun justru untuk mempersalahkan-Nya.
Padahal belum lama, Tuhan Yesus baru saja menggandakan roti dan ikan, menenangkan badai di Danau Galilea dan mengusir roh jahat yang merasuki tubuh orang. Namun semua itu tidak mereka akui sebagai tanda keilahian-Nya. Tentu ini mengecewakan-Nya,
“Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.”
Dan Tuhan memilih meninggalkan mereka.
Pesan hari ini
Teguhlah dalam iman, jangan kau duakan hatimu agar Tuhan tidak meninggalkanmu.
“Aku mencoba untuk membuat kita tetap bersama, namun kamu malah sibuk menyimpan rahasia.”