Roh Cinta Kasih

0
337 views

Selasa, 13 April 2021

Bacaan I: Kis 4:32-37
Injil: Yoh 3:7-15

SEORANG sahabat bercerita tentang pengalaman rohani yang terjadi dalam hidupnya.

Dia menceritakan bagaimana hari-harinya diwarnai dengan mengurus gelandangan yang “mampir” ke rumah makannya.

Awalnya setiap kali gelandangan itu mampir selalu diberi makan, namun pada pagi-pagi hari gelandangan itu ditemukan pingsan di depan pintu rumah makannya.

Tidak ada satu orang pun mau menolong dia. Bahkan beberapa tukang becak, mendekat pun tidak mau.

Sampai akhirnya, ada yang mau mengangkat tubuh gelandangan yang baunya menyengat itu. Dan membawanya ke Puskesmas terdekat, setelah minta bayaran terlebih dahalu.

Sampai di Puskesmas, dokter merujuk ke rumah sakit. Sahabat itu membawanya ke rumah sakit dan mengurus segala keperluannya.

Setelah dirawat dua hari, gelandangan itu meninggal.

Pengalaman itu membuat sahabat tadi bersyukur bahwa Roh Allah telah mendorong hatinya untuk menolong gelandangan yang sakit dan kelaparan itu.

Dia meyakini bahwa gelandangan yang datang di depan rumah makannya tidak datang dengan sendirinya. Namun Roh Allah sang pemilik kehidupanlah yang menuntun dan membawanya.

Banyak tempat yang biasa disinggahi, namun Tuhan telah mengarahkan gelandangan tadi untuk singgah di rumah makan tempatnya.

Gelandangan itu meninggal dalam perawatan yang baik sama dengan pasien lainnya.

Dia mengalami cinta dan perhatian yang memadai.

Roh Allah itu menuntun sahabat tadi untuk menjadi saluran rahmat dan cinta kasih serta perhatian Tuhan kepada umat ciptaan-Nya yang sedang sakit serta kelaparan.

Apakah sikap dan perilaku kita didorong oleh Roh Kudus?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here