Semangat “Magis”

0
155 views
Ilustrasi - Semangat Magis

Puncta 14 Juni 2024
Jum’at Biasa X
Matius 5: 27-32

SANTO Ignatius mengembangkan semangat magis dalam semboyan AMDG yang dalam Bahasa Jawa dimaknai “Amrih Mulya Dalem Gusti” atau “Demi semakin besar kemuliaan Tuhan”.

Semangat magis bisa dimaknai sebagai sebuah sikap untuk semakin berbuat yang lebih demi kemuliaan Tuhan.

Kata “magis” lebih diartikan sebagai tindakan nyata yang berkualitas untuk semakin mendekati Tuhan, semakin punya relasi mendalam dengan Tuhan. Kita menjadi semakin seperasaan dan sehati dengan Tuhan.

Orang yang bersemangat “magis” tidak puas dengan status-quo atau kemapanan. Ia ingin selalu bertindak lebih; doing more. Ia terus menerus mencari cara bagaimana hidup menjadi lebih untuk menyenangkan hati Tuhan.

Keinginan untuk bertindak lebih seringkali menuntun orang melakukan tindakan yang ekstrem, melebihi apa yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya berpuasa lebih keras, berdoa lebih lama, beramal lebih banyak, rela mengorbankan dirinya.

Yesus mengajarkan semangat “magis” ketika Dia berkotbah di atas bukit kepada orang banyak. Ia menuntut orang untuk melakukan sesuatu yang lebih daripada apa yang dituntut dalam Hukum Taurat.

“Kalian telah mendengar sabda: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barang siapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zina dalam hatinya.

Menginginkan wanita hanya melalui pikirannya saja, itu sudah dianggap berzina. Inilah semangat magisnya. Tidak cuma dalam tindakan, dosa sudah dilakukan selagi masih dalam pikiran.

Sikap magis itu bukan soal memiliki banyak, to have more, tetapi soal menjadi lebih, to be more. Maka tidak memiliki mata atau tangan yang lengkap tidak menjadi masalah, asal bisa menjadi manusia yang lebih baik di mata Tuhan.

Yesus mengatakan, “Jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.”

Sikap magis membuat kita berani dengan ekstrim mengorbankan diri agar bisa mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan yang lebih.

Maukah kita memiliki semangat “magis” dalam hidup kita, agar nama Tuhan semakin dimuliakan.

Jalan-jalan ke Pasar Klewer,
Membeli sikat, panci dan ember.
Hidup jangan asal ‘ndlewer’
Nanti kamu jadi ‘klelar-kleler.’

Cawas, jangan suka ‘ngember’
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here