Senegal Pesan Pesawat Ketiga CN-235

0
279 views
Menteri Plan Senegal Emergence ( Bappenas) Dr. Cheikh Kante dan Dubes RI Dakar Mansyur Pangeran bersama GM PT. PINDAD Ade Bagja dan Staf, Direktur AD Trade Indonesia Dedi Hermawan dan Tim Kemlu.

DUBES RI di Dakar Mansyur Pangeran menyatakan setelah merasa puas telah menggunakan dua Unit Pesawat CN-235 yang dibeli dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Kini, Pemerintah Senegal kembali melakukan pembelian Pesawat CN-235 ketiga yang akan digunakan untuk kepentingan maritime patrol aircraft.

Penandatanganan kesepakatan pembelian pesawat CN-235 tersebut dilakukan sebelumnya di Dakar oleh Perwakilan PT DI dan perusahaan AD Trade dari Belgia mewakili Pemerintah Senegal sebagai penyandang dana kredit.

Penandatanganan  pembelian pesawat tersebut juga disaksikan oleh Menhan RI waktu itu Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu.

Pada awal Maret 2020 lalu (sebelum merebaknya wabah Covid-19 dan sebelum pemberlakuan kebijakan lockdown di  beberapa Negara) Menteri Plan Senegal Emergence atau Bappenasnya Senegal Dr. Cheikh Kante bersama Dubes RI Mansyur Pangeran dan staf telah melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung guna menyaksikan secara langsung di lapangan mengenai proses pekerjaan tahap akhir penyelesaian pembuatan pesawat CN-235 yang dipesan Senegal tersebut.

Dan kunjungan  ke PT Pindad guna menyaksikan berbagai produk peralatan persenjataan yang dibuat oleh PT Pindad.

Sebelumnya, pada saat bertemu dengan Menkomarinves Luhut Panjaitan di Kantornya di Jakarta,  Menteri Cheikh Kante menyatakan bahwa Pemerintah  Senegal merencanakan kemungkinan akan melakukan Repeat Order pembelian pesawat CN-235.

Selain itu, disamping kerjasama infrastruktur RI-Senegal yang telah disepakati antara Senegal dengan PT WIKA dan  Exim Bank  Indonesia tentang Pembangunan Gedung Multi-Fungsi Menara Goree (Tour de Gorée) setinggi  33 lantai di Dakar (dengan nilai US$ 250 juta), Menteri Cheikh Kante juga menawari kerja sama di bidang pertambangan yaitu emas dan phosphate, pembangunan pembangkit listrik (Power plant berkapasitas 200 MW).

Oleh karenanya, Menteri Kante mengundang para pengusaha Indonesia atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) datang ke Senegal guna melakukan investasi yang saling menguntungkan antara kedua pihak.  

Ketika berada di PT DI, Menteri Cheikh Kante menyatakannya senang dan kekagumannya melihat perkembangan pesawat ketiga CN-235 pesanan Senegal tersebut yang penyelesaiannya telah mencapai lebih 80%. Diharapkan delivery pesawat tersebut ke Senegal direncanakan  antara bulan Agustus-September 2020.

Selain itu, Menteri Cheikh Kante mengulangi kembali pernyataannya bahwa guna meningkatkan dan memperkuat Angkatan Udara dan Sistem Pertahanannya, kemungkinan Senegal akan melakukan repeat order Pesawat CN-235 untuk seri maritime patrol aircraft segera setelah delivery pesawat pesanan ketiga tersebut,

Senegal juga akan mempertimbangkan untuk membeli beberapa peralatan persenjataan  produksi PT Pindad seperti panser Anoa dan Komodo yang telah banyak digunakan di sejumlah negara Afika dalam Misi-misi  Penjaga Perdamaian di bawah kordinasi  United Nations Peacekeeping Operations seperti di Republic Democratic Congo, Republic Central Africa dan Sudan.

Dikatakannya pada saat ini Pemerintahnya mengalokasikan dana sebesar 20% dari APBN untuk peningkatan  Anggaran Pertahanan.

Menteri Cheikh Kante mengagumi kemampuan Indonesia dalam pembuatan  pesawat terbang dan pembuatan berbagai peralatan persenjataan berat dan ringan dengan berteknologi tinggi.  

Diakuinya bahwa Indonesia saat ini sudah  tidak lagi sebagai Negara berkembang,  tetapi sudah berubah menjadi sebuah Negara maju di Asia. Peningkatan  pembangunan yang pesat  dan kemajuan teknologi tinggi tersebut  telah membuat Indonesia sejajar dengan Negara-negara maju lainnya di dunia.

Oleh karenanya,tepatlah bila Senegal menjadikan Indonesia sebagai role model bagi peningkatan kerjasama kedua Negara khususnya dalam bidang pembangunan infrastruktur, industri yang nantinya diharapkan dapat melahirkan transfer teknologi dari Indonesia ke Senegal.

Demikian tutur Menteri Cheikh Kante.

Menteri Kante mengusulkan dibentuknya kerjasama perakitan atau  pengadaan dan penyediaan service pesawat CN-235 dan perakitan peralatan persenjataan di Senegal sebagai bagian program ekspansi dari produk PT Pindad dan PT DI agar nantinya dapat lebih mudah mempromosikan produk Pesawat CN-235 dan berbagai produksi peralatan persenjataan dari PT Pindad tersebut ke  di Wilayah Afrika Barat.

Secara khusus Menteri Cheikh Kante kepada Dubes Mansyur mengusulkan kiranya PT Pindad berkenan  melakukan perakitan peralatan berat escavator buatan PT Pindad dan pembuatan pabrik tabung gas masing masing ukuran: 4 kg, 5kg dan 10 kg di Senegal,

Ditegaskannya escavator tersebut sangat dibutuhkah di Wilayah Arika Barat khususnya untuk pekerjaan penggalian berbagai tambang mineral, karena wilayah mereka  sangat kaya  dengan  hasil tambangnya, seperti emas, boksit, phosphate, zircon, iron ore, aluminium, diamond, bijih besi, tembaga, timah, nikel, dan lainnya.

Sebagai Duta Besar untuk delapan Negara Afrika Barat Senegal, Gambia, Cote d’Ivoire , Guinea, Ginea Bissau, Mali, Sierra Leone dan Cabo Verde) pada  saat kepada menteri-menteri terkait dan di berbagai forum bisnis dan seminar di negara-negara akreditasi tersebut, dalam mempromosikan pesawat-pesawat CN-235, Dubes Mansyur menjelaskan bahwa pesawat CN-235 buatan PT DI Bandung tersebut memiliki beberapa keunggulan antara lain:

  1. Pesawat CN-235  sangat bagus digunakan untuk berbagai misi penerbangan yang praktis, baik untuk penerbangan domestik dengan jarak penerbangan yang pendek maupun untuk penerbangan antar negara di Sub-Kawasan Afrika Barat dalam rangka program kemanusiaan seperti pendistribusian  bahan-bahan makanan ke  daerah-daerah  yang terpencil dan kekeringan yang tidak memiliki jaringan transportasi dan lapangan udara, untuk misi evakuasi medis.
  2. Pesawat CN-235 mampu terbang maksimum selama 11 jam tanpa henti.
  3. Pesawat CN-235 mampu mengangkut  barang-barang cargo seberat 4.7 ton, dan penumpang 36 orang.  
  4. Pesawat  CN-235  dapat melakukan pendaratan (landing) dan take off di landasan jarak pendek, di lapangan rumput, lapangan tanah, di tanah bebatuan (gravel) kurang dari 600 meter.
  5. Pesawat CN-235  juga dapat digunakan untuk misi  patroli maritim, evakuasi medis, deployment pasukan bersenjata, kepentingan militer maupun sipil, untuk kepentingan pribadi.
  6. Pesawat CN-235 interiornya dapat dirubah dengan mudah dan cepat  untuk digunakan sebagai  Pesawat VVIP Kepresidenan seperti  yang digunakan oleh Senegal saat ini.  

KBRI Dakar, 15/05/2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here