Sharing is Caring, Gelora Semangat Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) 2022

0
355 views
"Sharing is caring", Gelora semangat temu kaum muda Vinsensian (TKMV) 2022. (Panitia)

“Siap soviiii..? Siaappp massheeee…!”

“TKMV 2022..? Sharing is caring..!”

SERUAN ini selalu terdengar, ketika para pemateri masuk dalam sesi atau ketika para peserta sudah mulai kehilangan fokus, karena bosan.

Sobat Vincensian

Sovi adalah singkatan dari Sobat Vinsensian. Ya, teman-teman muda ini adalah para sahabat yang meneladan semangat St. Vincentius dalam pelayanan orang miskin, yang sering kali disebut sebagai Vinsensian.

Mereka adalah orang-orang muda dari berbagai daerah di Indonesia yang tahun ini berkumpul di Paroki Regina Pacis, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kegiatan Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) selalu digelar tiap tahun di berbagai tempat yang berbeda di mana para Romo Kongregasi Misi atau CM berkarya, sejauh ini masih di lingkup wilayah Pulau Jawa.

Namun dua tahun terakhir  terpaksa vakum, karena pandemi Covid-19.

Puji Tuhan, di tahun 2022 ini kegiatan TKMV kembali bisa diadakan.

TKMV 2022

TKMV 2022 diselenggarakan pada tanggal 9-11 September 2022. Dihadiri orang-orang muda yang dari berbagai kelompok yang tergabung dalam Keluarga Vinsensian Indonesia.

Mereka datang dari berbagai keuskupan yaitu Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Sintang, Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bandung, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Malang, Keuskupan Surabaya serta Keuskupan Purwokerto.

Mereka adalah para OMK di banyak paroki di mana para Romo Kongregasi Misi (CM) berkarya.

  1. Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya – 7 orang.
  2. Paroki St. Vincentius a Paulo, Surabaya – 5 orang.
  3. Paroki Kristus Raja, Surabaya – 5 orang.
  4. Paroki Ratu Pecinta Damai, Surabaya – 10 orang.
  5. Paroki St. Marinus Yohanes, Surabaya – 1 orang.
  6. Paroki Fransiskus Xaverius, Jakarta Utara – 3 orang.
  7. Paroki Salib Suci, Jakarta Utara – 11 orang.
  8. Paroki St. Vincentius a Paulo, Batulicin, Kalsel – 2 orang.
  9. Paroki St. Maria, Blitar – 5 orang.
  10. Paroki St. Paulus, Bojonegoro – 5 orang.
  11. Paroki St. Yosep, Kediri – 5 orang.
  12. Paroki Regina Pacis, Magetan – 32 orang
  13. Paroki St. Vincentius a Paulo, Malang – 5 orang.
  14. Paroki St. Louisa, Menukung – 3 orang.
  15. Paroki Keluarga Kudus, Pontianak – 8 orang.

Ada juga peserta yang tergabung dalam SSV (Serikat Sosial Vinsensius), yaitu:

  1. Konferensi St. Petrus, Bandung – 3 orang.
  2. Konferensi St. Benediktus, Jakarta – 2 orang.
  3. Konferensi St. Fransiskus, Kediri – 1 orang.
  4. Konferensi Santa Maria Diangkat ke Surga, Pontianak – 2 orang.
  5. Konferensi Bunda Teresa, Surabaya – 1 orang.
  6. Konferensi Pelajar St. Louis 1, Surabaya – 3 orang.
  7. Konferensi Pelajar St. Louis 2, Surabaya – 4 orang.
  8. Konferensi St. Petrus, Tuban – 2 orang.

Juga kehadiran beberapa tarekat  atau kongregasi yang membawa semangat  St. Vincentius, yaitu:

  1. Puteri Kasih (PK) mengirim tiga utusan, yaitu Sr. Rosana PK, Sr. Yohana Kristiani PK, dan Sr. Yessica Farda Arum Puspitasari PK.
  2. Puteri Maria dan Yosef (PMY) mengirim dua utusan, yaitu Sr. Kalista PMY dan Sr. Fransiska Lumana PMY.
  3. Suster Cinta Kasih St. Yohana Antina Thouret (SdC) mengirim satu utusan, yaitu Sr. Veronica Iki SdC.
  4. Bruder Karitas (FC) mengirim satu utusan, yaitu Br. Dionasius Astho Seto Murti FC.
  5. Frater Bunda Hati Kudus (BHK) mengirim satu utusan, yaitu Fr. Emanuel Lambertus Meko BHK.

Serta teman-teman pelajar yang tergabung dalam KSK Yayasan Lazaris – 21 orang. Total jumlah peserta yang hadir mencapai 165 orang.

Dialog, sharing is caring di antara para peserta Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) 2022. (Panitia)

Sharing is caring

Sharing is Caring adalah tema yang diangkat sepanjang acara TKMV 2022.

Tema ini menyuarakan, bahwa sebagai orang muda yang selama dua tahun di masa pandemi banyak berkutat dengan gadget, ditantang untuk mau keluar dari zona nyaman mereka.

Berani berinteraksi secara penuh dengan sesama. Kehadiran secara fisik tentu akan berbeda dengan kehadiran secara daring atau online.

Pandemi selama dua tahun kemarin memang mengharuskan untuk tetap berada di rumah demi keselamatan bersama.

Namun, sebagai makhluk sosial, tentu tidak bisa selamanya hanya mengurung diri. Keluar dari zona nyaman untuk melakukan interaksi secara langsung dengan orang-orang yang mungkin kurang beruntung setelah pandemi ini berlalu, akan menambah kekayaan nilai kehidupan.

Nilai berharga yang juga akan menjadi bekal dalam pelayanan saat kembali ke rumah masing-masing. Hal ini yang diharapkan mampu menyentuh hati nurani teman-teman muda untuk mau belajar lebih peduli dan memperhatikan sesama yang kurang beruntung di sekitar kita.

Salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita peduli dengan orang lain adalah dengan berbagi, apa pun yang kita miliki. Bisa harta benda, pengalaman, atau yang paling sederhana ada cerita kita.

Hal ini lah yang ingin disampaikan kepada orang-orang muda zaman now. Berbagi dengan sesama melalui hal sederhana itu sudah merupakan sebuah wujud kepedulian terhadap orang lain.

3 hari 2 malam

Selama mengikuti kegiatan, peserta diajak untuk saling bertemu, berkenalan, dan berproses dengan sesama OMK atau pun para anggota kelompok SSV.

Juga tak ketinggalan berinteraksi bersama para suster, frater, juga bruder yang tergabung dalam tarekat yang mengusung spirit atau semangat St. Vincentius.

 Para klerus sekaligus melakukan promosi panggilan kepada teman-teman muda peserta TKMV.

Peserta ditantang untuk mau keluar dari zona nyaman mereka, dan melepaskan identitas dari tempat asal, berbaur menjadi satu dengan identitas yang baru, sebagai sobat vinsensian.

Proses 3 hari 2 malam ini terasa singkat dengan seluruh rangkaian agenda yang cukup padat dengan segala aktifitas yang cukup menguras tenaga.

Selama kegiatan seluruh peserta tidak diperbolehkan keluar dari area tempat kegiatan berlangsung, termasuk peserta dan panitia lokal.

Panitia telah menyediakan ruang tempat tidur yang seadanya dengan alas tidur tikar atau karpet. Masing-masing orang boleh memilih tempat yang paling nyaman untuk istirahat.

Berbagai games dan ice breaking menjadi media untuk meleburkan peserta dalam satu lingkaran besar.

Kemudian ada sesi pembekalan kegiatan eskposure yang menjadi kegiatan di hari kedua. Peserta juga dibagi dalam kelompok kecil berisi 10-11 orang.

Pembagian kelompok kecil dilakukan dengan games name tag, di mana telah ada identitas khusus yang ditempelkan pada name tag peserta.

Ada 16 kelompok dengan panitia pendamping dalam masing-masing kelompok. Pendamping turut berproses dalam hampir seluruh rangkaian kegiatan untuk membantu mengarahkan para peserta.

Kelompok kecil ini berfungsi untuk memperdalam proses refleksi setelah eksposure.

Exposure

Pada hari kedua Sobat Vinsensian diutus ke berbagai tempat kantong-kantong kemiskinan untuk melakukan interaksi dengan siapa pun yang mereka temui di sana.

Kegiatan ini disebut exposure.

Teman-teman akan meng-explore pengalaman baru dengan menanggalkan semua identitas khusus dan kenyamanan pribadi yang selama ini menempel dalam diri, termasuk para suster, frater atau bruder yang tergabung sebagai peserta.

Bekal dalam perjalanan, mereka hanya membawa kartu identitas (KTP, Kartu Pelajar, atau SIM), 1 (satu) lembar surat tugas, dan uang receh seadanya (maksimal Rp.10,000.-).

Sharing is Caring, Gelora Semangat Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) 2022 (Panitia).

Biasanya aktifitas exposure adalah kegiatan yang paling menantang, karena teman-teman dituntut untuk berani keluar dari zona nyaman. Diajak berani menyapa mereka yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita. Harus berani mulai menyapa mereka yang selama ini tidak pernah kita sapa, atau bahkan tidak pernah kita lirik sedikit pun.

Dengan berinteraksi dengan mereka yang terpinggirkan malah bisa jadi akan memperkaya sikap batin kita dalam nilai-nilai kehidupan yang seringkali banyak ditemukan di antara pribadi-pribadi tersebut.

Kegiatan exposure yang menjadi center point kegiatan TKMV ini selalu meninggalkan cerita unik masing-masing untuk dibawa pulang.

Kemudian bentuk refleksi dari hasil exposure adalah video kompilasi dari para peserta yang ditampilkan dan menjadi refleksi bersama.

Video dibuat se-kreatif mungkin dengan sentuhan anak muda oleh masing-masing kelompok peserta.

Di mana video tersebut harus mampu menampilkan nilai atau kesan yang mereka dapatkan selama menjalani proses exposure.

Berjejaring dan persaudaraan

Hari terakhir peserta diberi kesempatan untuk saling tukar nomor kontak dan tautan medsos agar tali persaudaraan tidak berhenti di sini.

Bagi Sobat Vinsensian, sebuah jaringan sangat penting untuk tetap menjaga nyala lilin semangat pelayanan agar tidak padam.

Pesan Romo Parno adalah sebagai anak muda jangan takut untuk membentuk jejaring agar tidak merasa sendirian saat pergi berkunjung ke sebuah kota atau daerah tertentu.

Pesan ini pun senada disampaikan juga oleh Romo Gigih CM dalam Perayaan Ekaristi menutup kegiatan TKMV 2022.

Dalam homilinya Romo mengatakan, seringkali kita ini seperti anak bungsu yang mengucilkan diri karena kedosaannya, tetapi Allah Bapa yang Maha Rahim selalu mau menunggu kita untuk kembali kepadaNya, memeluk dengan penuh kasih.

Oleh semangat persaudaraan yang sama, para peserta TKMV dikumpulkan dan berproses selama tiga hari untuk membangun persaudaraan, aku punya teman, aku punya kenalan, aku punya orang lain yang selain aku.

Pesan terakhir dari Romo adalah berikut ini.

“Semoga setelah pulang nanti, teman-teman masih awet relasinya ya… jangan lupa add IG-nya, add nomor WA-nya supaya jaringan persaudaraan semakin luas”.

Perayaan Ekaristi menjadi agenda wajib dalam rangkaian agenda kegiatan TKMV 2022.

Perayaan Ekaristi penutupan berlangsung bersama dengan umat Paroki Regina Pacis pada pukul 07.00 pagi.

Peserta berbaur dengan umat, agar umat juga mengenal teman-teman muda ini, sekaligus menyadari bahwa anak-anak muda ini adalah generasi masa depan Gereja.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Visitator CM Indonesia, Romo Antonius Gigih CM dengan para imam konselebran, yakni:

  • Romo Frensius Suprijadi CM sebagai Sekretaris Provinsi CM Indonesia.
  • Romo Antonius Wahyuliana CM sebagai pastor paroki.
  • Romo Ignatius Suparno CM sebagai koordinator Keluarga Vinsensian Indonesia (KEVINDO).
  • Romo Alexius Fredy CM sebagai Koordinator Misi Umat Vinsensian Indonesia (MUV).
  • Romo Flavianus Santo Andreas CM.
  • Romo Gregorius Sandy Kuncoro CM.
  • Romo Mans Werang CM.
  • Romo Habel Melki Makarius CM.
  • Romo Ignatius Novan Agestyo CM sebagai Direktur Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) sekaligus sebagai penanggungjawab terselenggaranya kegiatan TKMV 2022 ini.

Sampai jumpa di agenda TKMV berikutnya.

Salam Vinsensian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here