Sukacita bersama Misdinar Paroki Nanga Mahap dan Paroki Rawak, Sanggau, Kalbar

0
547 views
Kegiatan temu misdinari dari dua paroki di Keuskupan Sanggau, Kalbar. (Sr. Maria Ludovika OSA/Sanggau)

KALI ini, kami mendapat kujungan misdinar Paroki Rawak yang datamg di Paroki Nanga Mahap. Ini adalah kunjungan balasan yang dilakukan misdinar Paroki Nanga Mahap tahun 2017.

Paroki Nanga Mahap berlokasi di pedalaman, sekitar tiga jam perjalanan naik kendaraan dari ‘pusat kota” Sanggau, Kalbar.

Sukacita menyambut

Sebagai tuan rumah, kami tentu senang hati menyambut kedatangan teman-teman misdinar paroki lain. Mereka mengujungi kami untuk berbagi kisah cerita pengalaman menjadi misdinar. Kami senang mendengarkan berbagi cerita dari paroki tetangga.

Sukacita bersama para misdinar.
Bersama panitia lokal.
Kegiatan bersama dua misdinar dari dua paroki.

Kegiatan temu muka itu berlangsung dengan kemasan acara berupa berbagai kisah cerita, berkenalan satu sama lain, pergelaran  drama singkat tentang Yesus.

Mereka didampingi oleh Pastor Paroki Nanga Mahap Romo Donatus Daud CP, Frater Herybertus CP, Frater Petrus CP, dan penulis.

Jumlah peserta kumpul bareng ini tercatat ada sebanyak 70 orang.

Jiwa sosial dan cinta damai

Pada pertemuan bersama itu, mereka didukung niatnya menjadi misdinar kreatif dan berjiwa sosial.

Dari kegiatan berbagi kisah itu didapatlah informasi bahwa kegiatan membersihkan tempat ibadah sudah sering mereka lakukan. Ini bukan saja dilakukan di gereja, tapi juga di tempat ibadat lain.

Menurut mereka, praktik kerja sosial itu dilakukan sebagai wujud Gereja Katolik yang ingin menanamkan semangat toleransi dan peduli di kalangan para misdinar akan komunitas non Kristiani.

Para misdinar dari dua paroki di Keuskupan Sanggau berkumpul bersama di Nanga Mahap.
Berkumpul bersama saling kenal dan menimba keakraban.
Menyemai kebersamaan dengan merancang berbagai kegiatan.
Kali ini, boleh sedikit bermain-main ‘kotor’.

“Para misdinar itu juga perlu dilatih sejak usia muda untuk terbiasa bisa menghargai agama lain dan para penganutnya,” begitu kurang lebih isi kisah berbagi peristiwa tersebut.

Gereja perlu mengajari para misdinar itu agar mulai membiasakan diri menghargai orang  lain. Semua ini, kata para pembimbing misdinar, demi bisa terwujudnya kedamaian sosial di masyarakat.

Pada kesempatan bersama itu, rombongann para misdinar dari kedua paroki juga menyempatkan diri mengunjungi  tempat peziarahan Gua Maria.

Segenap misdinar dari dua paroki di Keuskupan Sanggau, Kalbar.

Kredit foto: Sr. Maria Ludovika OSA/Keuskupan Sanggau, Kalbar.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here