Tetap Setia dan Terus Perbaharui Diri, Retret Para Frater-Bruder SVD Provinsi Jawa

0
582 views
Pastor Itho SVD bersama para frater-bruder tingkat 4-6 yang menjalani retret bersama di Graha Wacana di Pringgen, Pasuruan, Jatim. (Dok. SVD Provinsi Jawa)

PROSES menjalani panggilan hidup di dunia ini terbentang luas dan panjang di hadapan setiap insan. Entah itu sebagai awam atau pun sebagai kaum terpanggil. Keduanya harus menapaki perjalanan yang telah disediakan Tuhan.

Secara khusus bagi kaum terpanggil, proses pembinaan menjadi seorang biarawan atau religius tentu tidak mudah. Untuk itu, “tetap setia dan terus memperbaharui diri” adalah komitmen sekaligus spirit yang harus dipegang teguh.

Retret menjadi kesempatan berahmat bagi setiap insan, terutama bagi para biarawan-biarawati dan religius untuk mengokohkan ‘komitmen tetap setia’ dan secara rohani memperbaharui diri agar semakin mampu menyadari kehendak Allah dan kebutuhan umat-Nya.

Dalam keheningan, retret menarik setiap kaum terpanggil untuk membuka diri pada bimbingan Roh Kudus dan dengan terbuka pula merefleksikan perjalanan hidup dan panggilannya.

Dengan demikian, secara rohani setiap insan terpanggil akan semakin dikuatkan untuk terus menjalani setapak rahmat panggilan yang dikaruniakan oleh Tuhan baginya.

Retret 53 rohaniwan muda SVD

Sebanyak tujuh orang bruder dan 46 frater SVD Provinsi Jawa mengikuti retret yang diadakan dalam dua gelombang.

  • Gelombang pertama terjadi tanggal 18-22 Juli 2022.
  • Gelombang kedua terjadi tanggal 25-29 Juli 2022.

Gelombang pertama diikuti oleh para frater dan bruder yang akan memperbaharui kaul ke-4, 5, 6, dan tiga orang calon diakon.

Sedanakan retret gelombang kedua diikuti oleh para frater yang akan mengikrarkan kaul perdana, dan pembaharuan ke-2 dan ke-3.

Pesan Provinsial SVD Provinsi Jawa

Sebelum retret dimulai, Provinsial SVD Provinsi Jawa Pastor Gregorius Genane Kaha SVD menyampaikan sedikit pengantar bagi para frater dan bruder bahwa retret dalam arti sederhana berarti mundur “untuk maju”.

Seorang biarawan harus sedapat mungkin menyempatkan waktu untuk merenungkan kembali perjalanan panggilannya dan bagaimana kasih Allah selalu menyertai dan memelihara panggilan suci itu.

Selain itu, seorang biarawan harus kembali melihat spiritualitas Serikat Sabda Allah dari Bapa Pendiri dan kharisma dari Serikat itu sendiri.

Dengan demikian, seorang biarawan dapat menyadari apa yang harus ia lakukan dalam panggilan hidup dan karyanya. Setelah penyampaian ini, para frater dan bruder pun mulai memasuki waktu yang penuh dengan keheningan, doa, dan refleksi.

Pastor Maro SVD bersama para frater-bruder tingkat 1-3 pesrrta retret bersama di Graha Wacana SVD di Pringgen, Pasuruan, Jatim. (Dok. SVD Provinsi Jawa)

Graha Wacana SVD

Retret ini diadakan di Graha Wacana SVD, di Ledug, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Rumah ini cukup jauh dari keramaian sehingga sangat mendukung untuk meditasi dan refleksi.

Dua gelombang ret-ret ini bukan hanya untuk para frater dan bruder yang memperbaharui kaul, tetapi juga terselip di dalamnya tiga frater yang akan menerima tahbisan diakonat.

Walaupun retret ini diadakan di satu tempat, tetapi tentu terdapat pemisahan bagi para calon diakon. Mereka menjalani retret dengan pola yang lebih istimewa dan kelihatan lebih spiritualistis sekaligus mandiri.

Sedangkan para frater dan bruder yang hendak mengikrarkan Kaul Perdana dan memperbaharui kaul menjalani retret dengan pola yang sangat intensif, dan dipenuhi dengan perikop Kitab Suci serta bahan-bahan refleksi dari spritualitas Bapa Pendiri: St. Arnoldus Janssen.

  • Retret gelombang pertama sendiri dibawakan oleh Pastor Itho SVD.
  • Sedangan retret gelombang kedua dibawakan oleh Pastor Kornelius Maro SVD.
  • Retret bagi para calon daikon dibawakan oleh Pator Bene Mali SVD.
Pastor Bene SVD bersama para calon daikon yang mengikuti program retret di Graha Wacana SVD di Pringgen, Pasuruan, Jatim. (Dok. SVD Provinsi Jawa)

Rohaniwan misionaris Sabda Allah

Semua retret yang diikuti para frater dan bruder SVD ini pada dasarnya hendak menyadarkan kembali identitasnya sekaligus memperjelas dan menegaskan identitas tersebut yang dalam kurun waktu satu tahun mulai kabur dikikis oleh tugas kampus dan karya-karya.

Identitas tersebut tak lain adalah integritas dan pesona diri sebagai “rohaniwan misionaris Serikat Sabda Allah”.

Kitab Suci, Konstitusi, dan spirit Bapa Pendiri adalah inspirasi dan motivasi utama. Masing-masing memberikan sumbangsih yang suci nan luhur bagi setiap anggotanya, terutama bagi para biarawan muda Sabda Allah.

Sabda Allah

Untuk menyadari identitas diri sebagai biarawan misionaris Sabda Allah, para frater dan bruder dibawa ke dalam suatu khasanah spiritualitas yang amat kaya.

Hal ini dimulai dari Sabda Allah.

Sabda Allah adalah Yesus Kristus itu sendiri. Dialah inti dari hidup dan karya seorang biarawan misioner. Dia harus menjadi milik pribadi dari setiap biarawan misioner SVD.

Kemudian Konstitusi SVD

Kehidupan biarawan misionaris SVD harus sesuai dengan tatanan hidup yang khas nan suci, dan Konstitusi serikat adalah pemberi arah hidup yang tepat.

Bapa Pendiri St. Arnoldus Janssen mewarisi anak-anaknya suatu semangat hidup yang luar biasa indah, kudus, dan istimewa. Semangat itu tertera dalam spiritualitas Serikat: Trinitaris dan misioner.

Seorang religius misionaris SVD harus memiliki ketiga khasanah rohani ini.

Komitmen untuk tetap setia dan terus memperbaharui diri adalah habitus bagi setiap biarawan-biarawati dan religius.

Tanpa kedua komitmen ini, panggilan suci yang dikaruniakan Tuhan akan hilang dan tak akan kembali.

Kedua komitmen ini juga harus menjadi pegangan bagi seorang biarawan misionaris Serika Sabda Allah.

Sehingga apa pun misinya, dapat berjalan baik dan lancar hingga pada akhirnya dapat menghasilkan buah rahmat bagi serikat, Gereja, dan dunia.

Semoga Allah Tritunggal hidup dalam hati kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here