Tuhan Memprioritaskan Pertobatan

0
197 views
Tobat untuk selamat.

KESALEHAN hidup beragama itu penting dan bernilai. Mereka yang menghayatinya layak diapresiasi. Meski demikian, hidup beragama dan beriman tidak selesai pada kesalehan belaka. Ada yang lebih penting dari pada itu.

Apakah itu?

Bacaan hari ini (Yehezkiel 18: 21-28 dan Matius 5: 20-26) memberikan sebagian jawabannya. Intinya ditemukan dalam sikap bertobat.

Pertobatan itu jauh lebih penting dari pada kesalehan. “Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.” (Yehezkiel 18: 21).

Yesus menegaskan juga pentingnya pertobatan di atas kesalehan (Matius 5: 20). Hidup keagamaan mereka mesti mendalam (Matius 5: 21-22). Persembahan kepada Tuhan tidak bisa dipisahkan dari relasi dengan sesama (Matius 5: 23-24).

Berdamai dengan lawan tanpa menunggu perkaranya dibawa ke pengadilan juga amat penting (Matius 5: 25-26). Bukan hanya berdamai dengan sesama, tetapi terutama dengan Tuhan.

Tuhan yang berkenan kepada pertobatan kaum pendosa tentu akan menyambut mereka yang kembali kepada-Nya. “Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.” (Mazmur 130: 8).

Pertobatan itu bukan hanya usaha manusia, melainkan anugerah dan rahmat Allah. Tanpa ditarik oleh belas kasihan-Nya orang tidak dapat bertobat (Mazmur 130: 3).

Tuhan lebih berkenan kepada orang bertobat dari pada orang saleh (Lukas 15: 7). Dari bacaan-bacaan hari ini, orang dapat memperoleh pesan yang jelas, bahwa Tuhan memprioritaskan pertobatan dibandingkan dengan kesalehan.

Jumat, 3 Maret 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here