Harapan Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat (2014-2022) pada Uskup Mgr. Vinsensius “Avin” Setiawan Triatmojo (3)

0
220 views
Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat (2014-2022) bersama staf dan penulis. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

HARI Jumat tanggal 28 April, saya mengunjungi Pak Umar Ahmad. Ia adalah mantan Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) di Lampung bagian utara.

Pak Umar Ahmad kelahiran 20 November 1980 di Tubaba. Ia menjadi Bupati Tubaba kurun waktu tahun 2014-2022. Awalnya, ia mengampu fungsionaris sebagai wakil bupati saja untuk menggantikan bupati yang terpilih jadi Wagub Lampung.

Pilkada tahun 2017, ia didukung 10 partai dan menjadi calon tunggal. Tentu saja ia berhasil menang mutlak dan terpilih menjadi bupati.

Dalam usia 43 tahun yang masih muda, tentu saja Pak Umar Ahmad masih energik. Banyak orang berharap, sekali waktu nanti ia bisa menjadi Gubernur Lampung atau diberi tugas lain oleh presiden mendatang.

Umar Ahmad, Bupati Tulang Bawang Barat (2014-2022) bersama staf dan penulis. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Salam dan ucapan selamat untuk Mgr. Avin dari mantan bupati Tubaba

Pak Umar Ahmad menyampaikan selamat kepada Mgr Vinsensius “Avin” Setiawan Triatmojo yang akan menerima tahbisan episkopalnya tanggal 1 Mei 2023.

Juga sangat berharap Gereja Katolik Keuskupan Tanjungkarang akan lebih berperan dan bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat Lampung. Untuk membangun kondisi masyarakat yang semakin lebih rukun, damai, dan sejahtera.

Tim Tubaba Cerdas bentukan Umar kini aktif mengembangkan pendidikan di Tubaba. Mereka adalah Avi, Tirta, dan Yudi. Juga ikut menyampaikan selamat kepada Mgr. Avin; sambil berharap Gereja Katolik di Lampung ikut memperhatikan lingkungan hidup dan pendidikan.

TK-SD Tarakanita di Tulangbawang Lampung

Salam hangat dan harapan dari Pak Umar Ahmad itu telah penulis sampaikan malam kemarin kepada Mgr Avin. Ternyata monsinyur juga telah tahu bahwa di Tubaba ada TK dan SD Tarakanita yang pembangunannya dulu pernah difasilitasi Pak Umar Ahmad, saat masih jadi bupati.

TK Tarakanita sudah berjalan beberapa tahun ini; sedangkan SD Tarakanita baru jalan kelas 1 dan akan menempati bangunan baru.

Arsitek TK Tarakanita adalah Pak Yori Antar yang terkenal karena mengangkat arsitektur Nusantara dan banyak merenovasi rumah adat di berbagai wilayah Nusantara.

Rumah adat Lampung

Pak Yori juga telah membantu Pak Umar Ahmad untuk merenovasi berbagai rumah adat di Lampung dan Sumatera Selatan.

Ada lima rumah adat yang pernah dibantu Bu Tirta dari keluarga perintis Aqua.

Rumah adat yang lain dibantu perusahaan Gulaku yang juga mendirikan Politeknik Gula di Tubaba dan itu merupakan satu-satunya di Indonesia. Ruang kelas kampus Politeknik Gula di Tubaba menggunakan 18 rumah adat yang direnovasi.

Total ada 36 rumah adat yang direnovasi oleh Pak Umar Ahmad.

Membangun Kabupaten Tulangbawang (Tubaba)

Selama delapan tahun menjadi Bupati Tubaba, Pak Umar Ahmad berhasil membangun kabupaten yang tidak punya apa-apa tersebut hingga berkembang menjadi kabupaten yang unik dan menjadi tujuan wisata di Lampung.

Tubaba tidak punya pantai, tidak punya gunung, tidak punya potensi ekonomi, dan tidak ada yang mau berkunjung ke Tubaba karena tidak ada apa-apa di Tubaba.

Saat ini, Tubaba punya Islamic Center, Rumah Budaya Uluan Ngulik, Rumah Badik, kawasan batu Las Sengok, Hotel Berugo Cottage, dan berbagai bangunan lain yang dikunjungi banyak orang setiap harinya.

Tubaba dengan 300 ribu penduduk dan lima ribu diantaranya Kristen dan Katolik diubah pak Umar Ahmad dari tidak ada apa-apa menjadi tujuan wisata dan bahkan berkali kali mengadakan kegiatan internasional.

Ia misalnya mengajak kerjasama dengan sejumlah arsitek: Yori Antar, Andra Matin, Prof Sunaryo, Weilin Han untuk mempercantik wilayah Kabupaten Tubaba. Juga mengajak banyak tokoh nasional dalam berbagai bidang untuk membantu Tubaba menjadi lebih maju, cerdas, dan berbudaya luhur.

Keberadaan Gereja Katolik dan kompleks sekolah Yayasan Tarakanita di wilayah Kabupaten Tulang Bawah Barat. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Yayasan Tarakanita kenalkan Eco Camp Bandung

Karena Sr. Yose CB dan staf Yayasan Tarakanita sekali waktu pernah mengenalkan Eco Camp Bandung kepada Pak Umar Ahmad, maka sampai tiga kali ia menyempatkan datang berkunjung ke Eco Camp Bandung.

Pertama dengan para kepala desa. Kedua dengan kepala dinas. Ketiga dengan staf rumah dinas bupati. Setiap kunjungan selama 3-5 hari di Bandung, Pak Umar Ahmad sendiri selalu hadir penuh dan mengikuti semua acara pelatihan di Eco Camp.

Jadi, ia pernah tinggal dan belajar di Eco Camp sekitar 12 hari dan berusaha agar Tubaba sekali waktu bisa berkembang menjadi Tubaba Camp.

Tubaba Cerdas besutan Umar Ahmad

Tadinya kami ragu bahwa ada bupati kepala daerah yang mau belajar dari Eco Camp. Kami sangat terkejut dan tentu saja juga sangat bangga, karena ia sungguh belajar selamat 12 hari penuh; tanpa meninggalkan Eco Camp.

Sesudah dari Eco Camp, ia sering menyambut tamu dengan upacara minum teh seperti di Eco Camp di mana pak bupati sampai berlutut menyerahkan teh kepada tamu-tamu. Rumah dinas bupati dijadikan Tubaba Camp dengan mengadopsi berbagai program Eco Camp.

Tubaba Cerdas adalah program kegiatan seperti Indonesia Mengajar yang pernah diinisiasi Anies Baswedan yang beberapa kali sampai berkunjung ke Tubaba.

Kompleks sekolah Yayasan Tarakanita besutan para Suster CB di wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat. (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Pohon Sukarno di Arab Saudi

Puan Maharani juga sempat berkunjung ke Tubaba dan ikut menanam pohon nimba yang di Arab Saudi diberi nama “Pohon Sukarno” karena bibitnya hasil pemberian Presiden Sukarno untuk menghijaukan Arab Saudi. Para jemaah haji juga mengenal Pohon Sukarno.

Pak Umar Ahmad mengenal pohon nimba, pasca kunjungannya ke Eco Camp. Kemudian ia berinisiatif menanam lima ribu pohon nimba di Tubaba. Ia juga mengajari cara membuat kompos dengan menggunakan Bio Compound yaitu bakteri yang dikembangkan Pak Erwin Budi di Eco Camp.

Pak Budi berkali-kali diundang ke Tubaba untuk mengajari petani membuat kompos organik. Pak Umar Ahmad telah membagikan 1.000 truk kompos organik kepada para petani di area sekitar 500 hektar.

Selama sehari itu, Pak Umar Ahmad mengantar saya dan Shierly Megawati mengunjungi semua tempat yang pernah dibangun selama menjadi Bupati Tubaba.

Sudah lebih dari lima tahun kami berjanji ingin berkunjung ke Tubaba dan baru kali ini kami memenuhi janji kami. Kami disambut dengan aneka makanan tradisional seperti ubi dan jagung hasil menanam sendiri dan makan siang mie pecel yang enak yang mie nya dibuat dari singkong.

Visioner ke depan

Kami pulang membawa harapan bahwa Indonesia akan maju kalau ada orang dan pejabat seperti Pak Umar Ahmad.

Pak Umar Ahmad juga berharap bahwa Gereja Katolik Keuskupan Tanjungkarang Lampung lebih berperan aktif khususnya dalam bidang pendidikan.

Pak Umar Ahmad sering berkunjung dan ngobrol dengan banyak pastor di Lampung. Ia juga akrab dengan Mgr. Yohanes Harun Yuwono yang sempat memberi hadiah khusus berupa berkat dari Paus Fransiskus dengan nama Pak Umar Ahmad, isteri dan ketiga anaknya.

Berkat Paus Fransiskus tersebut diterima dengan sukacita oleh Pak Umar Ahmad.

Semoga Keuskupan Tanjungkarang akan menjadi bagian aktif membangun masyarakat Lampung. Harapan serupa juga disampaikan Mgr. Avin dalam wawancara singkat dengan Sesawi.Net.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here