SEBANYAK 100 orang yang terdiri dari umat Katolik Gereja Keuskupan Purwokerto dan para santri belajar bersama melawan berita hoaks di Pondok Pesantren An Najah, Kutasari, Baturraden, Purwokerto. “Para santri An Najah yang hadir ada 40, Gusdurian muda 3 orang, dan GP Ansor 3 orang,” ujar Ketua Komsos Keuskupan Purwokerto, Romo Cassinaus Teguh Budiarto Pr, Minggu, 20/8.
Kegiatan yang dipandu oleh pembicara tunggal yakni Ketua Tim Social Media Management Centre Kantor Staf Presiden RI Alois Wisnuhardana ini sudah berlangsung sejak Sabtu, 19 Agustus. Akan berakhir Minggu, 20 Agustus sore.
Semakin meningkat dan beredarnya berita-berita yang dibuat keliru dan palsu di internet, menurut Teguh menjadi latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini. Karena itu, kegiatan ini dinamai Pelatihan Ketrampilan Tim Anti Penyebaran Hoaks .”Berita-berita bohong (hoaks) digunakan untuk sekadar main-main hingga menyudutkan dan memfitnah pribadi seseorang atau komunitas atau lembaga,”ujar Teguh.
Pada sisi lain, Teguh melanjutkan, berita bohong kadang-kadang memanfaatkan kerawanan relasi hubungan antara agama yang bisa memicu konflik SARA. Karena itu, Komsos Keuskupan Purwokerto menggandeng pondok pesantren.