1-4 Agustus 2019: Komisi Karya Misioner KWI Gelar Kongres Misi (1)

0
810 views
Vandel-vandel dari semua utusan peserta Kongres Misi di Jakarta, 1-4 Agustus 2019. (Vincentius Dimas)

KERANGKA acuan Kongres Misi 2019 dengan tema “Dibaptis dan Diutus Menginjili Dunia”

Latar belakang

Pada Minggu, 22 Oktober 2017, saat bertepatan dengan Hari Minggu Misi Sedunia ke-91, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa bulan Oktober 2019 ditetapkan sebagai Bulan Misi Luar Biasa sekaligus Perayaan 100 Tahun Surat Apostolik Maximum Illud yang dirilis oleh Paus Benediktus XV.

Kesempatan itu dimaksudkan untuk menyalakan kembali semangat dan gairah misi Yesus Kristus. Hal ini mengingatkan dan menyadarkan kembali jatidiri Gereja Misioner bahwa setiap orang yang dibaptis baik yang tergolong hirarki maupun awam adalah misionaris.

Bapa Suci menunjukkan empat dimensi atau jalan untuk menyiapkan dan menghidupi Bulan Misi Luar Biasa Oktober 2019. Ini untuk mengatasi pandangan yang terpecah dan berlawanan antara:

  • Karya pastoral biasa (ordinary pastoral) dan karya pastoral misioner.
  • Tantangan-tantangan evangelisasi di area-area yang sebelumnya kritiani, namun sekarang telah tersekularisasi dan indeferensi agama.
  •  Misi ad gentes di antara budaya-budaya dan agama-agama kepada siapa Injil masih terasa asing (EG 14).

Inilah empat dimensi itu adalah ekaristi, sabda Allah, doa pribadi dan doa bersama.

Menanggapi perhelatan dan kesempatan emas bagi karya misi tersebut, Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia (KKM KWI) tergerak untuk proaktif menyambut Bulan Misi Luar Biasa sekaligus Perayaan 100 tahun Surat Apostolik Maximum Illud.

Dalam kerangka itu, KKM KWI akan menyelenggarakan Rapat Pleno Luar Biasa yang akan diikuti oleh Ketua-ketua KKM dan/atau Ketua Komisi Evangelisasi Keuskupan, perwakilan Dewan Pastoral Keuskupan, dan Serikat-serikat kerasulan awam misioner.

Rapat Pleno Luar Biasa ini disebut Kongres Misi.

Pelaksanaan Kongres Misi ini dipandang signifikan dan relevan dengan situasi misioner dalam Gereja di Indonesia.

Hasil Rapat Pleno atau Pernas KKM-KWI  2015 yang dihadiri oleh Ketua-ketua KKM Keuskupan, dan kunjungan animasi misioner di regio-regio Gerejawi menemukan masih rendahnya kesadaran misioner pada kebanyakan warga Gereja, sekalipun  sudah  dibaptis.

Membangkitkan gairah

Permasalahannya adalah bagaimana membangkitkan kesadaran dan gairah misioner ini agar setiap dan semua anggota Gereja hadir dan berkarya sebagai murid-murid yang diutus?

Persoalan ini perlu didalami, karena Gereja peziarah berkodrat misioner.

Sesuai kodrat ini, maka semua yang sudah dibaptis adalah misionaris, dan segala karya institusi Gereja mesti mempunyai dimensi misioner, dan profesi dalam masyarakat dari setiap anggota Gereja adalah medan misioner di mana Injil diwartakan.

Karya misi bukanlah suatu projek, melainkan tindakan nyata sehari-hari.

Kongres Misi ini bukanlah tujuan, melainkan sarana refleksi bersama  tentang karya misioner dalam beberapa segi kehidupan dalam Gereja Indonesia.

Oleh karena itu, dalam Kongres Misi ini peserta difasilitasi untuk merefleksikan dan mensharingkan pengalaman bermisi ad intra dan ad extra. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here