Di Jepang, Potong Rambut pun Kena Imbas Covid-19

0
364 views
Salon potong rambut di sebuah pojokan jalan di Tokyo, Jepang by HB Sapto Nugroho

WABAH virus corona mempengaruhi banyak hal, sampai sampai masalah potong rambut pun kena imbasnya. Situasi darurat yang diambil Jepang untuk mengurangi “jumlah pertemuan langsung dengan orang dari jarak dekat”.

Potong rambut pun termasuk kegiatan dua orang dari jarak dekat, meski tidak terjadi kerumunan. Oleh karena itu sehari sebelum diberlakukan “situasi darurat”, justru terjadi “sedikit antrian” di tempat potong rambut.

Memang Jepang baru pertama kali menjalankan “masa darurat”, sehingga memang belum ada aturan secara detil. Baru setelah banyak warga menanyakan ke pemerintah, akhirnya didapat keterangan bahwa potong rambut tidak termasuk yang diminta untuk tutup.

Yang sedikit dan yang banyak

Beberapa orang yang pernah ke Jepang dan pernah saya temui, sebagian besar mengatakan bahwa di Jepang jarang melihat motor di jalanan. Memang dibandingkan di Indonesia, yang menggunakan motor sangatlah sedikit.

Kalau anda tinggal agak lama di Jepang, selain menemukan yang sedikit juga akan menemukan yang banyak. Di daerah hunian, sebagian besar di perkotaan, ada tiga hal yang banyak kita temui.

  • Pertama yang banyak kita temui adalah tempat makan atau restauran. Jenis makanan aneka ragam, selain makanan Jepang juga banyak makanan negara negara lain.
  • Kedua yang banyak kita temui adalah dokter gigi.
  • Ketiga yang banyak adalah tempat potong rambut atau salon.

Waktu pertama kali ke Jepang mungkin agak kaget, saat melihat harga potong rambut. Di papan depan tertulis harga antara 3.000 yen sampai dengan 5.000 yen. Harga ini kalau dirupiahkan, maka ongkos sekali potong rambut di jepang bisa untuk ongkos potong rambut selama satu tahun di Indonesia.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bagi para mahasiswa yang belajar di jepang atau para pekerja magang (training) banyak yang potong  rambut sendiri. Namun akhir-akhir ini, banyak “potong rambut cepat dan murah”.

Harga potong rambut murah dan cepat adalah 1.000 yen.

Salon potong rambut dengan bayaran mahal. (HB Sapto Nugroho)

Pilihan masing-masing orang

Seperti halnya makanan atau pakaian, potong rambut adalah sebuah pilihan. Artinya tergantung gaya hidup masing-masing orang, mau pilih yang mahal atau yang murah. Kalau di tempat potong rambut yang mahal itu sekalian cuci rambut. Sebailknya ditempat yang murah, tidak ada cuci rambut.

Di tempat potong rambut murah ini ada permintaan khusus yaitu diminta cuci rambut dulu, sebelum potong. Waktu potong rambut pun singkat sekitar 10 menit, paling lama pun 15 menit.

Potongan rambut kecil yang menempel di kepala dibersihkan dengan “penyedot” angin. Jadi potong rambut secara kering. Model potong rambut semacam ini sudah ada beberapa juga di Indonesia.

Namun demikian untuk kalangan pria, potong rambut cepat murah ini banyak diminati terutama bagi mereka yang sibuk dan tidak mau menunggu lama.

Kalau potong rambut di “salon” yang  biasa maka harus reservasi atau pesan dulu, tidak pesan juga bisa tetapi harus tunggu waktu kosong dan kadang juga tidak bisa karena hari itu penuh semua.

Ada sebuah usaha potong rambut cepat yang merupakan sebugah bisnis chain, QBHouse.

Jasa layanan potong rambut murah meria. (HB Sapto Nugroho)

Saya pernah melihat salah satu tempat potong rambut ini ada di peron atau platform kereta, tepatnya di station Nishi Kokubunji (JR Line). Jadi mirip warung cepat yaitu makan dengan berdiri, sekarang juga sambil nunggu kereta datang bisa potong rambut.

Di tengah suasana anjuran tinggal di rumah, maka bisa dicoba potong rambut sendiri, memang agak repot dan perlu gunting khusus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here