SEMINARI Menengah Keuskupan Malang ini lebih dikenal dengan Seminarium Marianum. Lokasinya berada di Kota Probolinggo, Jatim. Keberadaan Seminari Marianum ini terjadi di Kota Malang sejak tanggal 8 Oktober 1948.
Dengan demikian, Oktober 2023 ini Seminari Marianum Probolinggo sehingga pada saat ini sudah menginjak usia 75 tahun.
Untuk mensyukuri aneka anugerah Tuhan sepanjang perjalanan panjang itu diselenggarakanlah Perayaan Ekaristi Syukur hari Sabtu 8 Oktober 2023. Berlangsung di Ruang Rekreasi dan halaman sekitarnya agar dapat menampung sejumlah tamu undangan.
Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh para formator Seminarium Marianum:
- Rektor Seminari: Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr.
- Direktur Pendidikan Seminari: Romo Alberto A. Djono Moi O.Carm.
- Direktur Ekonomi dan Spiritualitas Seminari: Romo Petrus Harsa Trihapsara O.Carm.
Tampak hadir dan duduk di bangku umat adalah:
- Bapak Uskup Keuskupan Malang: Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm.
- Romo Ignasius Adam Suncoko Pr yang pernah menjabat rektor seminari periode sebelumnya.
- Bruder Sebastianus Basuki O.Carm, formator di seminari.
- Beberapa imam tamu.
- Para Suster SPM Komunitas Probolinggo.
- Orangtua para seminaris.
- Para frater Tahun Orientasi Rohani Keuskupan Malang yang tinggal di Lawang.
Perayaan Ekaristi berlangsung dalam bahasa Jawa dalam seluruh prosesinya: kata pengantar, doa-doa dalam seluruh misa, bacaan-bacaan suci termasuk homili, juga lagu-lagu dalam ordinarium maupun lagu lainnya.
Kelompok Langen Budoyo Wahyu Widodo dari Paroki Katedral Malang bersama para pengrawit dan panembromo ikut serta menyemarakkan Perayaan Ekaristi Syukur ini.
Ritme keseharian
Dalam homilinya, Romo Rektor Wahyu Widodo menyampaikan, ritme kehidupan di seminari dimulai dengan bangun pagi sebelum pukul lima. Berlanjut bersih diri dan mengikuti ekaristi harian, sarapan, berangkat ke sekolah. Harus sudah sampai di sekolah sebelum pukul 06.45 WIB.
Mereka sekolah di SMAK Mater Dei Probolinggo. Lokasinya tidak jauh lokasinya dengan seminari. Para seminaris biasa pulang sekolah pukul 13.30 WIB, dengan berpeluh dan perut lapar untuk kemudian makan bersama dengan para formator.
Para seminaris merawat sejumlah hewan piaraan: ayam, bebek, dan kambing. Juga wajib sehari-hari menjaga kebersihan lingkungan seminari. Dikerjakan secara bersama: menyapu, mengepel, membersihkan prasarana lainnya. Agar lingkungan seminari tansah kelihatan bersih.
Harapan ke depan
Romo Emil juga menyampaikan “tansah rumaos bungah ing dinten meniko panjenengan sedaya kersa rawuh wonten papan panas meniko suhu udara di Kota Probolinggo sedang tinggi). Matur nuwun rawuhipun ini suatu upaya ngurip-uripi timbalan kang wis kaparingake deneng Gusti, luwih-luwih kangge bocah-bocah iki, mereka luar biasa.”
Supaya menjaga kebun anggur Tuhan, kita adalah penjaga anugerah-anugerah: panggilan, iman.
“Ini bukan hasil karya kita sendiri, iki kabeh kagungane Gusti, awake dewe termasuk formator ya mung abdi-batur-gedibal. Gusti tansah paring nugroho, supaya tetep ngasilake woh kang legi.”
Bapak Uskup Keuskupan Malang juga menyampaikan sambutannya di akhir Perayaan Ekaristi, Menyampaikan kepada keluarga besar Seminarium Marianum. “Selamat merayakan ulang tahun ke 75 tempat yang penting ini,” kata Mgr. Henricus.
Setiap keuskupan membutuhkan tempat di mana para pemuda yang dipanggil Tuhan dapat dibina dan menjadi imam entah itu imam di keuskupannya sebagai imam diosesan atau masuk bergabung dengan tarekat religius.
Sudah lebih dari 1.000 seminaris pernah belajar di Seminarium Marianum. Banyakyang menjadi biarawan-biarawan tarekatdi Indonesia maupun di luar negeri.
Bapak Uskup datang ke seminari dalam aura penuh sukacita, karena masih bisa menyapa para formator, para seminaris dan tamu undangan, sambil berpesan kepada para seminaris.
Tempat belajar dan pembinaan berkualitas
“Anda para seminaris beruntung mendapat fasilitas yang baik. Anda mendapat kesempatan belajar di sekolah yang baik. Ada empat formator -termasuk bruder- untuk 23 seminaris.
Para formator penuh perhatian dan penuh kesabaran, maka mengharap kebun anggur ini akan menghasilkan buah-buah anggur yang baik supaya Tuhan tidak kecewa, supaya umat yang ikut memberikan sumbangan juga tidak kecewa,” ungkap Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
“Pergunakan tempat ini kesempatan ini dan fasilitas ini sebaik-baiknya agar menjadi imam yang berkualitas. Kepada para formator, saya berharap seperti kebun anggur Tuhan dipercayakan kepada para pekerja dan diharapkan mereka menyerahkan hasil kepada pemiliknya pada waktunya.
Saya berdoa semoga para formator dengan tugas yang berat ini mampu menyerahkan kepada Tuhan hasil yang baik. Karena tempat ini tempat yang penting bagi Gereja,” demikian harap Bapak Uskup.
“Selamat pesta ulang tahun. Terima kasih kepada tamu undangan, terutama kepada para donatur, pemerhati seminaris, terima kasih atas nama keuskupan juga atas nama Gereja di Indonesia,” ungkap Mgr. Pidyarto O.Carm.
Pindah lokasi beberapa kali
Dari majalah Seminarium Marianum Duc in Altum terbitan bulan September 2023 halaman 2 tertulis kisah berikut ini.
Berawal dari keprihatinan terhadap panggilan imam di Keuskupan Malang, maka Uskup Mgr. Albers O.Carm berinisiatif mendirikan seminari menengah. Lalu seminari baru itu dinamai Seminari Marianum. Di tahun awal pertama berdiri, hanya ada siswa sebanyak delapan orang.
Lokasi seminari pertama ada di Jalan Sugijopranoto No. 6, Malang. Rektor pertamanya adalah Romo Patricius Ammerlan O.Carm.
Seminari Marianum beberapa kali pindah tempat. Hal ini dapat diketahui melalui prasasti yang menempel pada sebuah dinding di Seminarium Marianum Probolinggo.
- Berdiri di Malang tanggal 8 Oktober 1948.
- Pindah ke Lawang tahun 1951 di Jl. Argopuro No.16.
- Pindah ke Lawang tahun 1961 di Jl. Sumberwuni No. 14.
- Pindah ke Malang tahun 1972 di Jl. Talang No. 3.
- Pindah ke Probolinggo tanggal 10 Juli 2001 di Jl Letjen Panjaitan No. 58.
Pada ulang tahun ke 75 ini, para seminaris berjumlah 23 orang. Terbagi dalam:
- Angkatan 73: 2 orang.
- Angkatan 74: 9 orang.
- Angkatan 75: 8 orang.
- KPA: 4 orang.
Pada kesempatan pesta syukur ini para seminaris nampak aktif terlibat ada yang menyiapkan tata bunyi, sebagai putra altar, lektor dan dokumentasi serta hiburan.