Bapak yang Bertanggungjawab

0
217 views
Ilustrasi - Santo Yusup

Puncta 19 Maret 2024
Hari Raya St. Yusup, suami Maria
Matius 1:16. 18-21.24a atau Lukas 2: 41-51a

SEPEKAN yang lalu telah terjadi peristiwa bunuh diri yang dilakukan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya di Apartemen Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka bersama-sama menjatuhkan diri dari atap puncak apartemen.

Polisi masih menyelidiki motif kejadian ini. Sungguh aneh ada orangtua kok tega memaksa anaknya bunuh diri.

Tahun 2022 juga terjadi kematian satu keluarga di Kalideres. Empat orang mati di dalam satu rumah.

Warga curiga karena ada bau yang sangat menyengat dari dalam rumah itu. Ketika didobrak ternyata ada empat orang yang sudah menjadi mayat.

Mengapa ada orangtua yang tega memaksa anaknya untuk bunuh diri dan membiarkan mereka mati dengan cara yang demikian?

Sungguh memprihatinkan jika keluarga justru menjadi tempat yang tidak nyaman dalam pembinaan anak-anak.

Semestinya orangtua adalah tempat perlindungan aman bagi anak-anaknya. Orangtua menjadi oase cintakasih yang memungkinkan anak-anak krasan dan nyaman berada di sekitarnya.

Hari ini kita merayakan St.Yusuf suami Maria. Kita bisa belajar dari seorang bapak yang bertanggungjawab, sederhana, pekerja keras, taat dan setia pada kehendak Allah.

Yusuf tidak banyak bicara tetapi langsung bertindak dalam segala perkara demi menyelamatkan Yesus dan Maria.

Ketika Yesus “hilang” di Bait Suci saat mereka beribadah di Yerusalem, Yusuf dan Maria mencari-Nya sepanjang perjalanan mereka. Kekawatiran orangtua yang kehilangan anak sangat dirasakan oleh keluarga muda ini.

Sebagai kepala keluarga, tentu Yusuf bertanggungjawab atas keselamatan si kecil Yesus. Bersama Maria, ia mencari kesana kemari sampai Yesus ditemukan sedang berbincang-bincang dengan para ahli kitab.

Belajar dari Bapa Yusuf dan Ibu Maria, kita bisa bertanya pada diri sendiri, apakah keluarga kita menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk tinggal bersama?

Apakah sebagai orangtua kita punya waktu khusus untuk berkumpul dalam keluarga? Ataukah pendampingan anak kita serahkan kepada “babysitter” atau asisten rumah tangga?

Jangan heran jika anak-anak selalu meniru pada asisten rumah tangga daripada ikut perintah orangtuanya. Karena orangtua sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk anak-anaknya.

Santo Yusuf memberi teladan bagaimana dia mencurahkan segala tenaga untuk menjaga keluarga Kudus Nasaret. Kita boleh meniru keteladanan Bapa Yusuf bagi keluarga kita.

Minggu pagi olah raga dengan sepeda,
Mampir ke warung beli rujak mangga
Tiada harta terindah selain keluarga,
Harta tidak ada guna kalau tak ada cinta.

Cawas, Keluarga inspirasi cinta
Rm. A. Joko Purwanto Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here