KASIH Tuhan, Selasa 26 September 2023, bersama teman berempat bernama Sr. Sylvia AK, Egar Satriawan, Elaviana Yunita, dan Odilia Veny, kami melakukan kunjungan kasih di Panti Wredha Rindang Asih I di Jalan Rindang Asih No. 14, Dliwang, Ungaran, Jateng.
Kunjungan kasih kami lakukan sebagai bagian dari program studi pastoral care. Yakni, ungkapan pelayanan iman dan kasih bagi kaum lansia secara keseluruhan.
Pelayanan ini sangat strategis. Untuk mengantar orang- orang lanjut usia ini untuk pada akhirnya “harus” berjumpa dengan Tuhan. Dalam arti lain, pastoral care bisa diartikan sebagai pelayanan bagi orang yang sangat membutuhkan pendampingan dan dukungan.
Pelayanan ini dimaksudkan sebagai kegiatan pendampingan untuk menghadirkan kerahiman Allah. Agar bisa dialami siapa pun; terutama yang menderita. Agar supaya manusia dapat menemukan makna hidupnya yang paling dalam yakni persekutuan dengan Allah, asal dan tujuan hidup. Dirasakan melalui peristiwa hidup sehari-hari. Juga di dalam penderitaan sakit yang sedang dialami.
Pada kesempatan ini, kami menjalankan tugas untuk melengkapi tugas studi pastoral care. Dilakukan dengan cara berkunjung dan melakukan pelayanan pastoral dengan kasih.
Penulis berkesempatan mengunjungi oma-oma di Panti Wredha Rindang Asih (PWRA) 1 Ungaran. Lokasi persisnya ada di Jalan Rindang Asih no. 14, Dliwang, Kota Ungaran, Jateng. Panti ini merupakan salah satu unit pelayanan Yayasan Sosial Soegijapranata Keuskupan Agung Semarang. Berdiri sejak tahun 1971 dan kini dikelola oleh Sr. Maria Emerensiana AK.
Panti ini merupakan rumah untuk para tuna wisma dan lansia; dikhususkkan untuk perempuan lansia saja. Di antaranya para oma yang sudah berusia lanjut dan tidak mampu mencari nafkah. Juga tidak mempunyai sanak keluarga yang seharusnya merawatnya. Ada pula yang memang sakit sehingga membutuhkan penanganan yang khusus; dititipkan di panti agar dirawat oleh para suster.
Panti Wredha Asih I Ungaran ini memiliki maksud dan tujuan pelayanan lainnya, yakni:
- Berusaha membantu meringankan beban mental psikologis dan sosial ekonomi warga masyarakat atau keluarga yang mempunyai anggota keluarga lansia.
- Berusaha memberi pelayanan baik secara fisik dan mental rohani dengan cara melatih, membantu, mengaktifkan kembali kemampuan yang ada pada klien secara maksimal.
- Ikut mendukung dan menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial; melalui pelayanan terhadap lansia.
Pada kunjungan ini, bersama teman-teman, penulis ikut berpartisipasi dalam kegiatan pendampingan para oma-oma. Kami disambut dengan sukacita oleh para oma di sana. Dengan semangat luar biasa dari oma-oma, penulis menyadari bahwa hidup tidak semudah, namun bisa diatasi dengan sukacita dan pertolongan Tuhan. Kami bernyanyi bersama dengan para oma. Kelompok kami berjumlah empat orang.
Semangat besar
Dalam kunjungan kasih kepada para oma ini, kami menyaksikan betapa semangat mereka luar biasa. Ini membuat kami termotivasi untuk lebih semangat dalam pelayanan kami. Ada hal yang membuat saya terharu. Ketika melihat para oma ini masih memiliki semangat luar biasa, tidak pantang menyerah, selalu bersukacita dalam hidupnya.
Saya menyadari bahwa di dalam lubuk hati mereka yang paling dalam mereka pasti juga merindukan sekali kehangatan di dalam keluarga. Terlebih cinta kasih yang pernah mereka alami, namun hal itu sudah tidak terjadi lagi. Kesedihan itu mereka slamurkan dengan ekspresi sukacita.
Saya menemui seorang oma. Umurnya sekitar 85 tahun berasal dari Muntilan, Jateng. Ia begitu senang, ketika bertemu saya yang juga berasal dari Muntilan. Kami berasal dari satu paroki yang sama. Dengan semangat itu, saya menyadari mereka semua membutuhkan kasih sayang dan kini sejenak mereka bisa mendapatkannya. Melalui dan berkat kunjungan kasih kami.
Melalui kebersamaan ini, kami mendapatkan banyak pengalaman hidup yang membuat kami semakin bersemangat untuk melayani. Kehadiran kami membawa sukacita bagi para oma dengan semangatnya yang sangat luar biasa.
Beberapa oma yang saya kenal adalah Oma Yosefin berumur 85 tahun asal dari Muntilan, Oma Evi berumur 73 tahun, Oma Astusi 84 tahun, Mbah Rosmiatun berumur 96 tahun dari Klaten, dan Oma Marta berumur 67 dari Ungaran.
Semangat mereka yang luar biasa memotivasi anak muda untuk juga bersemangat dalam menjalani kehidupan.
Baca juga: Muda Berkelana, Tua Bercerita, Bersama Lansia Panti Wreda Rindang Asih Semarang (3)