MINIMAL dua kali, Yesus menyebut cerdik dalam pengajaran-Nya (Matius 10: 16; Lukas 16: 8). Cerdik itu bukan bakat, tetapi kepandaian yang perlu dilatih.
Orang cerdik cepat mengerti situasi dan pandai mencari strategi dalam menghadapi.
Itulah gambaran dari bendahara dalam injil Lukas 16: 1-8. Bendahara yang tidak jujur itu dipuji oleh tuannya (Lukas 16:8), bukan karena ketidakjujurannya; melainkan karena kecerdikannya.
Dia pandai membaca situasi dan mengambil langkah antisipasi. Konkretnya, sebelum dipecat dari pekerjaannya sebagai bendahara dia membangun relasi positif dengan para debitor tuannya (Lukas 16:5-7).
Dia menggunakan harta materi untuk mendapatkan harta rohani (persahabatan). Ketika harta duniawinya hilang, dia telah mendapatkan harta surgawi .
Salah satu pesan dari injil ini ialah agar para pengikut Yesus (anak-anak terang) belajar cerdik dalam menghayati dan menyebarkan ajaran Tuhan.
Dalam kesulitan dan tantangan, mereka dituntut mampu mencari cara untuk mengatasinya.
Kini, Gereja hidup dalam zaman teknologi informasi yang sangat canggih. Media komunikasi, khususnya internet bisa mengancam hidup kaum beriman dan menyebabkan krisis multidimensi.
Namun alat itu juga bermanfaat untuk pewartaan. Gereja bisa menggunakannya untuk menyebarluaskan Injil, kabar gembira.
Krisis yang dihadapi Gereja dan dunia itu seperti situasi bendahara yang dipecat tuannya (Lukas 16: 2). Seperti bendahara itu lolos dari kesulitan berkat kecerdikannya, demikian pula hendaknya para pengikut Yesus.
Internet sebagai teknologi tidak memberikan keselamatan abadi, tetapi dapat dimanfaatkan untuk meraihnya. Mereka yang menggunakan internet untuk menciptakan hal-hal benar, baik, positif, dan konstruktif seperti mewartakan kasih Tuhan dan menciptakan kesejahteraan umum akan mendapat tempat dalam Kerajaan Sorga.
Teknologi komunikasi itu pemberian Tuhan. Seperti harta duniawi yang tidak abadi, namun bisa dipakai sebagai alat meraih hidup surgawi. Sejauh mana kita telah cerdik menggunakan harta itu?
Jumat, 4 November 2022
Peringatan Santo Karolus Boromeus
