Drum Band Iringi Proses Pemakaman Jenazah Pastor Melki Tore MSC di Kampung Kelahiran Tomohon (7)

0
499 views
Drum Band Iringi Proses Pemakaman Jenazah Pastor Melki Tore MSC di Kampung Kelahiran Tomohon, Sulut, Kamis siang tanggal 23 September 2021. (Stefi Rengkuan)

BERIKUT ini rekaman foto peristiwa misa requiem di Gereja Hati Kudus Yesus Paroki Karombasan di Manado di mana jenazah Pastor Yohanes Melki Tore MSC disemayamkan.

Usai misa requiem di Gereja Hati Kudus Yesus Karombasan dan peti jenazah akan segera diberangkatkan menuju ke Tomohon.
Menyambut kedatangan jenazah Pastor Yohanis Melki Tore MSC di depan Seminari Menengah Kakaskasen di Tomohon, Sulut.

Lalu jenazah dibawa ke Tomohon untuk dimakamkan di kompleks Seminari Menengah Kakaskasen yang lokasinya tidak jauh dari rumah almarhum di mana dulu dia dilahirkan. Nama permukiman kampung itu adalah Wailan, dusun yang lokasinya tidak jauh Seminari Kakaskasen.

Ikut datang melayat mengantar jenazah puteranya adalah ibu kandung Pastor Melki Toreh. Juga Bapak Uskup Keuskupan Manado Mgr. Rolly Untu MSC.

Setidaknya 15 orang imam ikut mengiringi prosesi pemakaman baik di Karombasan dan di Tomohon. Sementara, jumlah pelayat umum dan keluarga kurang lebih 200-an orang.

Grum musik drum band Seminari Kakaskasen

Grup musik drum band Seminari Kakaskasen ikut mengantar iring-iringan prosesi pemakaman sebelum jenazah dibawa dan sampai di muka liang lahat.

“Ini sudah merupakan sebuah tradisi di Seminari Kakaskasen. Setiap ada jenazah pastor yang dimakamkan di pekuburan seminari, maka iring-iringan jenazah akan diantar oleh grup drum band seminaris,” ungkap Stefi Rengkuan, Ketua Komunitas Kawanau Katolik (Kawkat) Jakarta menjawab Sesawi.Net dari Tomohon, Sulut, Kamis petang 23 September 2021.

Tradisi iringan drum band itu membawa kenangan mendalam bagi semua pihak yang terlibat. Belum lagi kalau harus mengingat sejarah di mana grup musik drum band Seminari Kakaskasen sering tampil di hadapan publik, menjadi favorit masyarakat di setiap ajang lomba.

Kelompok drum band Seminari Kakaskasen di Tomohon ini punya banyak ahli, praktisi musik, dan kelompok kreatifnya di Keuskupan Manado.

“Salah satu pihak yang menghubungkan dengan jajaran alumni Seminari Kakaskasen adalah almarhum Pastor Melki Tore MSC,” jelas Stefi Rengkuan.

Ibu kandung almarhum Pastor Yohanes Melki Tore MSC tampak duduk dengan topi di kepala. Juga hadir seluruh anggota keluarga almarhum sebelum berlangsung prosesi pemakaman di Tomohon. Tampak di situ adik kandung almarhum yakni Pastor Jimmy Tore Pr.
Prosesi penerimaan peti jenazah di depan gedung Seminari Menengah Kakaskasen di Tomohon.
Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut bersama isteri dan Uskup Keuskupan Manado Mgr. Rolly Untu MSC di antara 200-an orang pelayat. Pasutri Wenny Lumentut dulu perkawinannya diberkati oleh almarhum Pastor Melki Tore MSC bersama adiknya yang juga imam: Pastor Jimmy Tore Pr.
Drum Band Seminari Kakaskasen mengiringi prosesi pemakaman jenazah Pastor Melki Tore MSC di kampung kelahirannya di Tomohon, Sulut, Kamis siang l23 September 2021. (Stefi Rengkuan)
Prosesi iring-iringan jenazah Pastor Melki Toreh MSC berjalan menuju pemakaman dengan iringan grup musik drum band Seminari Kakaskasen Tomohon.
Tampak di antara pelayat adalah Uskup Keuskupan Manado Mgr. Rolly Untu MSC.
Prosesi penguburan jenazah Pastor Melki Tore MSC.
Aneka sambutan Pemda Tomohon disampaikan oleh Wakil Walikota Wenny Lentut dan pihak keluarga.
Wakil Walkota Tomohon Wenny Lumentut, Uskup Keuskupan Manado Mgr. Rolly Untu MSC hadir dalam kompleks makam para imam di kompleks Seminari Menengah Kakaskasen di Tomohon. Pastor Ardy Watuseke MSC dari seminari memimpin acara pungkas.

Pastor Ardy Watuseke MSC sekarang ini mengampu karya sebagai prefek asrama Seminari Kakaskasen.

Sewaktu masih Diakon sebelum menerima Sakramen Imamat untuk ditahbiskan imam beberapa tahun silam, Pastor Ardy MSC menjalani pastoral diakonalnya di Paroki Bukit Duri, Jakarta Barat.

Yang menjadi pembimbing pastoral diakonalnya adalah almarhum Pastor Melk Toreh MSC.

Ini terjadi di Paroki Kampung Duri tahun 2016-2017. (Berlanjut)

Kredit foto: Stefi Rengkuan/Komunitas Kawanua Katolik (Kawkat) Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here